PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Friday 30 January 2015

Sentolo yang mendunia berkat serat alam


Sentolo merupakan satu desa dikapubaten Kulonprogo, tepatnya di jl. Raya Jogja Wates Km. 17. Dengan pasang surutnya ekonomi dunia demikian pula industry kerajinan yan beroperasional di sentolo ini tempat persisnya di desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon progo Yogyakarta ini.
Beberapa hasil kerajinan yang dihasilkan oleh desa ini yang berbahan serat adalah anatara lain tas, topi, pajangan rumah dengan berbagai model dan bentuk. Serat yang digunakan sebagai bahan pembuat kerajinan tersebut adalah serat agel, enceng gondok dan pandan serta akar wangi. Kerajinan serat didesa tersebut sudah berkembang sejak tahun 1970, namun pemasaran sangatlah sulit hingga tahun 1980-an, dan mengakibatkan banyaknya pengrajin yang gulung tilkar.
Pada saat krisi moneter yang melanda Indonesia tahun 1997 justeru berbuah manis bagi para pengrajin serat ditempat ini. Ini karena para pengusaha dan konsumen lebih memilih produk yang dengan fungsi sama, bentuk juga tidak berbeda tetap up to date namun dengan harga yang lebih murah, maka salah satunya adalah beberapa produk yang terbuat dari serat tersebut.
Ini juga tidak lepas dari salah satu tokoh yang bernama Susmirah yang lebih dari 30 tahun menggeluti serat tersebut, dari mulai sebagai pekerja pada sebuah pengusaha serat hingga menjadi pemilik usaha kerajinan serat terbesar di Sentolo. Yang salah satunya juga perannya mendirikan Jogjavanesia Craft Shop di Sentolo tersebut.
Jumlah pengepul disentolo ini sudah lebih dari 13 orang, beberapa diantaranya telah mengekspor produk kerajinannya tersebut ke beberapa Negara seperti jepang dan korea. Setiap pengepul biasanya mensubkan bahan baku kepada pengrajin yang ada di desa salamrejo tersebut yang jumlahnya sudah mencapai ratusan dengan system borongan. Kemudian para pengrajin mengerjakan serat tersebut dirumah masing masing pengrajin hingga menjadi anyaman yang selanjutnya diambil oleh pengepul untuk dilakukan finishing dengan ditambah hiasan pita dan bunga.
Tiap tiap pengepul tersebut bisa menghasilkan sedikitnya 100 tas setiap minggunya, yang sebagian besar merupakan pesanan dari pulau Bali, Yogya dan sekitarnya selain itu sebagai pajangan di showroom mereka. Walaupun demikian pekerjaan utama mereka yang mayoritas sebagai petani tidak mereka tinggalkan karena pekerjaanmembuat anyaman dari serat tersebut bisa menjadi pekerjaan sambilan yang dikerjakan dirumah mereka masing-masing.


Saturday 17 January 2015

Pantai Trisik Tempat Hidup Hewan Langka di Kulon Progo


Ingin melihat uniknya penangkaran penyu hijau dan berbagai burung langka. Silakan datang ke Pantai Trisik Kulon Progo. Karena di tempat inilah binatang yang hampir punah dan dilindungi itu ada dan hidup bebas.
Untuk mencapai objek wisata ini sangat mudah karena letaknya tidak jauh dari jalan raya. Jalur paling gampang adalah melalui Jalan Bantul kemudian ambil kanan di perempatan Palbapang. Bila telah menemukan Kali Progo maka siap-siaplah karena itu sudah masuk wilayah Pantai Trisik.
Sepanjang jalan telah nampak desa pesisir yang khas dengan rumah sederhana dan perahu motor yang terparkir. Segala aktifitas nelayan juga nampak mulai dari memperbaiki jala hingga menjemur hasil tangkapan.
Melihat lebih dekat, di objek wisata yang masuk Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo ini ada aktifitas penyelamatan dan penangkaran penyu hijau. Bila melihat ke langit dan sedang beruntung akan ditemukan berbagai burung cantik.
Entah karena alasan apa, di pantai ini banyak dihuni binatang langka. Tentu saja menjadi bonus bagi siapa saja yang datang berkunjung. Jadi pengunjung tidak hanya akan melihat pemandangan pantai yang indah dan bermain pasir hitam.
Selain itu masih ada lagi, tentu saja berbelanja hasil tangkapan ikan langsung dari nelayan. Harga yang didapat sudah pasti akan lebih murah dan keadaan ikan benar-benar fresh. Bila sedang apes tidak dapat ikan yang diinginkan silakan menuju ke arah timur karena ada laguna. Siapa tahu sedang panen dan bisa dibeli ditempat.
Enggan memasak di rumah karena repot, pengunjung tinggal datang ke warung dan minta di masakkan. Luar biasa mantap bukan, melihat laut sambil menikmati hasil olahan. Terlebih pada saat cerah angina sepoi-sepoi akan membawa siapa saja yang ada pada kondisi yang sangat nyaman.

Empat Makanan Asli Kulon Progo Yang Kondang Kaloko


Kulon Progo memiliki makanan tradisional yang banyak di cari orang. Terbuat dari bahan sederhana tanpa pengawet membuat aneka olahan ini tidak bisa bertahan lama.
Dengan banyaknya pasar dan toko oleh-oleh, kini untuk menemukan kuliner khas tersebut tidaklah sulit. Bahkan ada satu tempat yang bisa menyajikan seluruh aneka olahan tersebut. Jadi buat kamu yang ingin berburu kuliner tidak perlu kuatir.
Tapi kalau mau benar-benar menemukan suasana asri bisa datang ke pasar tradisional. Biasanya yang masih menjajakan makanan ini dengan cita rasa tempo dulu adalah nenek-nenek yang dijual dengan bungkus daun.
Berikut 4 makanan asli Kulon Progo yang harus dicicipi: 


1. Geblek
Geblek adalah ciri khas atau kuliner khas Kulon Progo dan terbuat dari tepung tapioca dengan bumbu bawang putih. Bentuknya bulat-bulat berwarna putih dengan rasa kenyal atau alot. Sangat nikmat saat dinikmati dengan pasanganya berupa tempe begok.



2. Tempe benguk
Tempe benguk ini pada prinsipnya sama dengan tempe pada umumnya, hanya saja bahan pembuatnya adalah tempe koro. Biasanya dimasak dengan cara di “sengek” atau bumbu santan. Rasanya sangat gurih dan pas sebagai teman makan geblek.



3. Growol
Growol terbuat dari ketela singkong dengan rasa khas yang kadang bisa membuat seseorang nyengir karena aromanya. Tapi setelah mencoba pasti akan menghiraukan bau itu. Sebelum pada proses penggilingan singkong akan dibersihkan kulitnya kemudian dicuci hingga bersih.
Setelah itu direndam selama 3 hari baru diolah dan kemudian dikemas dengan keranjang bambu. Untuk ukuran makanan jadul growol termasuk bisa tahan lama karena bisa bertahan selama 4 hari.
4. Cenil atau Cetot
Memiliki ciri khas warna-warni dan bentuk lucu dengan taburan kelapa. Rasanya manis karena taburan gula pasir yang ada diatasnya. Bentuknya saat ini tidak lagi monoton, bisa berbentuk bulat-bulat atau bisa juga berbentuk lonjong. Makanan unik ini terbuat dari sari pati ketela pohon. Di beberapa tempat ada yang mengatakan bahwa cenil ini memiliki nama lain cetot.

Selain 4 makanan asli Kulon Progo diatas sebenarnya masih ada beberapa kuliner lain yang tak kalah jadul dan terkenal. Tapi sebelum mencoba yang lain ada baiknya menuntaskan dengan 4 itu dulu. 

Friday 16 January 2015

Lezatnya Ikan Air Tawar Duri Lunak Ala Mbah Juri

Rekomendasi buat kamu warga Jogja dan sekitarnya bila sedang berkunjung ke Kalibawang, Kulon Progo. Di area perbukitan Menorah itu ada tempat makan yang sangat terkenal yang bernama Warung Makan Mbah Juri.



Sangat disayangkan kalau dilewatkan karena ditempat ini disediakan berbagai menu yang bisa jadi tidak ada di tempat lain. Salah satunya adalah ikan air tawar duri lunak, makanan yang sangat aman untuk siapa saja karena telah mengalami proses diatas tungku tak kurang dari 4 jam.
Dengan cara memasak yang seperti itu maka bumbu akan meresap hingga paling dalam. Selain itu duri yang biasanya menjadi momok bagi anak kecil juga tidak perlu dirisaukan.
Atau mungkin ingin merasakan mangut bader. Rasanya tentu beda dengan mangut lele atau mangut belut karena bahan utamanya berasal dari ikan bader. Ikan ini banyak di dapat dari sekitar Kali Progo yang letaknya tidak jauh dari mereka tinggal.
Warung makan citarasa rumahan ini berada di tengah perkampung Slanden, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Mayoritas pembeli adalah mereka yang berwisata religi di Sendangsono karena letaknya memang tidak berjauhan.
Untuk menjangkaunya juga relative tidak sulit, hanya saja jarak yang harus ditempuh mencapai puluhan kilometer dari Jogja. Paling gampang untuk menuju tempat ini adalah dari Jalan Godean lurus ke barat hingga perempatan Kenteng, Nanggulan kemudian ambil kanan arah Kalibawang dan nanti akan ketemu Balai Desa Banjaroya dan letaknya tidak jauh dari situ.
Berbagai menu yang disediakan adalah ikan air tawar hasil tangkapan Kali warga sekitar. Dalam satu hari tak kurang dari 25 kilogram aneka ikan air tawar dimasak. Untuk melengkapi selera makan pengunjung juga disediakan berbagai sayur yang unik. Salah satunya adalah sayur lompong, sebuah tanaman yang getahnya terkena kulit akan menimbulkan rasa gatal.
Selain menawarkan ikan air tawar duri lunak dan mangut bader warung makan Mbah Juri juga menyediakan berbagai menu yang sangat lengkap seperti ayam goreng, gudeg dan berbagai sayuran. Soal harga tak perlu kuatir, tak akan menguras kantong dan tentunya sangat sepadan dengan kelezatan yang ditawarkan.
Proses memasak di tempat ini juga masih tradisional. Menggunakan bumbu-bumbu yang diulek langsung dan dimasak dengan tungku kayu. Para pembeli bisa datang langsung ke dapur untuk mememasan menu disuka.
Sebuah pengalaman yang mengasikan tentunya, berada diperkampungan tapi dapat menikmati berbagai olahan yang menawan. Tentu saja dengan berbagai pilihan ikan air tawar yang didapat dari Kali Progo.

Bakmi Jowo Mak Ribet, Bakmi njero deso di Nanggulan

Bagi yang suka kuliner di area mblusuk di pedalaman desa ada baiknya berkunjung ke warung makan Mak Ribet. Warung ini benar-benar ada di wilayah yang sangat jauh dari perkotaan. Tepatnya ada di Dusun Dlingo, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kulon Progo.
Menu yang disediakan seperti warung bakmi jowo pada umumnya. Ada menu bakmi godong, bakmi goreng, magelangan dan nasi goreng. Yang menambah kesan special adalah adanya minuman dengan gula batu, baik itu jeruk panas atau teh panas. Kalau tidak suka dengan minuman panas bisa menikmati es dengan gula batu.
Cukup lama untuk bisa menikmati seporsi bakmi godog. Hal ini karena untuk menyantapnya pembeli diharusnya antri. Meski letaknya benar-benar blusuk tapi tempat makan ini tidak pernah sepi pengunjung.
Kadang bila kurang sreg makan lesehan di dalam teras rumah pembeli bisa menikmati di balai-balai yang disediakan di ruang terbuka. Menambah kesan romantic tak kala menikmati sajinan dengan suara jangkerik dan semilir angin malam.
Satu porsi menu di tempat ini sangatlah murah. Hal ini dikarenakan para pembeli adalah mereka yang tinggal masih satu desa. Hanya ada satu dua yang berasal dari luar daerah.
Menurut saya yang kebetulan dari pusat kota Jogja untuk bisa menikmati kuliner bakmi Jowo Mak Ribet harus membutuhkan waktu tidak kurang dari 90 menit. Terlebih dari jalan kecamatan masih harus masuk ke area desa tak kurang dari 3 kilometer.
Seporsi bakmi godog, segelas jeruk panas, dan sebuah gorengan bakwan bisa ditebus dengan 10 ribu saja. Porsi yang disajikan cukup banyak sehingga bisa mengeyangkan perut. Soal rasa jangan tanya, meski di area terpencil dan jauh dari keramaian tapi Mak Ribet bisa memenuhi selera pecinta kuliner.
Jadi ada baiknya bagi kamu yang kebetulan berkunjung ke Nanggulan untuk mencicipi kuliner mblusuk ini. Jangan lupa ajak saudara atau sahabat karena untuk mencapainya tidak lah mudah. Sepanjang kiri kanan belum ada penerangan yang jelas dan jalanan agak sedikit rusak.
Tapi semua itu akan terbayar sudah setelah mencicipi berbagai menu yang disediakan.

Thursday 15 January 2015

Waduk Sermo Tempat Wisata Keluarga dan Mancing Mania

Memancing bersama keluarga atau sahabat tentu saja menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Dan bagi kamu yang tertarik dengan spot yang cukup luas datanglah ke Waduk Sermo yang masuk di wilayah Kokap, Kulon Progo.
Tempat ini mudah dijangkau bila berangkat melalui Wates karena hanya berjarak sekitar 5 kilometer ke arah barat. Di tempat ini pengunjung bisa berwisata sembari memancing ikan yang ada di waduk.
Waduk Sermo dibangun dengan memperhatikan konstruksi banguan sehingga dari kejauhan akan nampak keindahan yang tiada tara. Terlebih ditengah bendungan air akan membiru menambah keteduhan.
Air yang ada di waduk Sermo ini berasal dari Kali Ngrancah dan mampu menampung debit air hingga 25 juta kubik dengan titik terdalam konon mencapai 60 meter. Pada awalnya waduk ini difungsikan untuk mengairi persawahan yang ada di bawahnya. Namun, seiring berjalannya waktu kini Waduk Sermo telah bertambah fungsi menjadi objek wisata keluarga.



Ada banyak hal yang bisa dilakukan di tempat ini mulai dari bersepeda, memancing, naik perahu dan lain-lain. Bahkan bagi yang suka berpetualang di tempat ini bisa camping dengan mendirikan tenda. Merasakan pengalaman berbeda dimana memancing kemudian mengolah ikan yang di dapat.
Waktu yang paling tepat untuk liburan di kawasan Bukit Menoreh ini adalah pada waktu sore. Selain menghindari sengataan matahari yang kurang ramah di siang hari, pengunjung akan mendapat bonus saat sang surya tenggelam di balik bukit.
Hanya saja ada baiknya bila akan liburan di sini berkunjung dulu ke kantor pengelola atau Tim SAR. Adanya informasi mendetail tentu akan lebih memberi rasa aman, pasalnya ada beberapa titik yang cukup bahaya bila digunakan untuk memancing.
Selain itu faktor kondisi cuaca yang kadang tidak menentu membuat siapapun yang ada diarea tersebut harus lebih waspada. Jangan sampai niat semual liburan malah terkendala hal-hal yang tidak perlu.
Objek wisata ini telah dikenal publik sejak tahun 1996 silam pasca Presiden Soeharto kala itu meresmikan. Menjadi daya tarik liburan untuk warga Kulon Progo dan sekitarnya hingga saat ini.



Puncak Suroloyo Tertinggi di Kulon Progo

Bagi orang Jogja, khususnya mereka yang tinggal di Kulon Progo pasti tak asing dengan nama Puncak Suroloyo. Obyek wisata ini terletak di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Jogja.
Untuk menjangkaunya bila dari Jogja bisa melalui Jalan Godean lurus ke barat hingga perempatan Kenteng, Nanggulan kemudian belok ke kanan. Dari tempat tersebut nanti akan masuk wilayah Kalibawang dan Puncak Suroloyo tidak jauh dari tempat tersebut.
Obyek wisata yang masuk dalam gugusan Bukit Menoreh ini berada pada ketinggian 1.019 meter di atas permukaan laut. Dari gardu pandang yang telah disediakan pengunjung dapat memanjakan mata untuk melihat jauh ke bawah. Bahkan Candi Borobudur bisa terlihat jelas dari tempat ini.
Candi yang sangat terkenal tersebut seolah terkekang oleh 4 gunung yang mengitarinya. Gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Merbabu.
Bila melihat ke arah selatan maka akan terlihat bibir pantai yang sangat indah. Terutama Pantai Glagah yang benar-benar mengundang decak kagum. Bila melihat ke arah timur tentu saja akan terlihat kota Jogja.
Untuk mencapai Puncak Suroloyo dibutuhkan sedikit perjuangan. Maklum saja adanya 286 anak tangga kadang tidak bisa dilalui sekali jalan. Ada sebagian pengunjung yang akan berhenti untuk sekedar tarik nafas atau minum.
Banyak dari mereka berhenti di anak tangga ke-100 dan tak lupa berfoto-foto ria. Banyak view yang bisa dipilih untuk mengabadikan momen indah. Bila sedang ramai harap sabar untuk antri.
Waktu yang paling tepat untuk melihat pemandangan adalah sejak matahari terbit hingga pukul 09.00 WIB. Kalau sudah terlalu siang bisa jadi kulit akan terbakar karena terlalu panas. Bisa juga datang sore hari sekitar pukul 16.30 WIB untuk melihat matahari tenggelam.
Saat sampai di puncak semua kerja keras tersebut akan terbayar sudah. Keindahan alam yang ada akan sejenak melupakan masalah yang ada. Terlebih ada sambutan dari hewan yang sangat indah seperti kupu-kupu dan burung kecil.
Di Puncak Suroloyo ada 3 tempat pertapaan yang bisa dipilih. Tapi ada baiknya untuk mencoba melihat pemandangan dari ketiganya agar tidak terjadi penyesalan kelak. Ketiga tempat tersebut adalah pertapaan Suroloyo, Sariloyo dan Kaedran.
Dari pertapaan Suroloyo dapat terlihat pemdangan yang sangat cantik dari Candi Borobudur, Kota Magelang, dan Gunung Merapi. Sedang bila di pertapaan Sariloyo dapat terlihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dan yang terakhir ada pertapaan Kaendran yang memanjakan mata untuk melihat laut selatan khususnya Pantai Glagah dan kota yang masuk area Kulon Progo.



Embung Kleco, Uniknya embung tadah hujan di atas perbukitan menoreh

Berbicara tentang wisata alam Girimulyo rajanya. Tapi bukan berarti wilayah lain juga tak memiliki keindahan alam. Salah satunya dengan objek wisata terbaru Waduk Mini Kleco Kulon Progo.
Objek wisata ini memang tidak sepopuler yang lain. Pasalnya baru resmi dibuka beberapa waktu yang lalu. Lokasinya lumayan tersembunyi jadi cocok buat kamu yang suka berpetualang di area pegunungan Waduk mini ini terletak di Dusun Ngesong, Dese Giripurwo, Kecamatam Girimulyo, Kulon Progo.
Berada di gugusan Bukit Menoreh tempat ini terasa asri yang mana kiri dan kanannya masih dipenuhi pepohonan lebat. Ada baiknya bila berkunjung ke tempat ini dilakukan ramai-ramai karena akan memeriahkan suasana. Selain jalannya yang berkelok-kelok dan penuh tanjakan objek wisata ini berada di alam liar.
Tidak mudah untuk mencapainya, tapi sebuah kebahagiaan tersendiri manakala telah sampai di area perbukitan bisa menikmati keindahan alam. Kadang bagi motor yang bermasalah akan menguras keringat bila harus mendorong si kuda besi.
Luas lahan yang digunakan dalam waduk ini tak kurang dari 20 hektar yang tersebar dibeberapa dusun. Pembangunannya sendiri baru di mulai pada akhir tahun 2013 lalu. Jadi sangat wajar bila objek wisata ini belum banyak yang tahu.
Awal bulan Juni 2014 objek wisata ini telah didatangai para wisatawan. Hanya saja jumlah pengunjungnya masih sedikit dan terlihat hanya mereka yang suka dengan pengalaman baru.
Berbeda dengan waduk kebanyakan yang dikelola oleh pihak ketiga, wadung Kleco ini akan dikelola oleh masyarakat setempat. Airnya akan digunakan untuk mengairi lahan pertanian sedang waduknya menjadi objek wisata alternative dikawasan Kulon Progo.
Selain itu berbeda dengan waduk pada umumnya yang bersumber dari sungai dan digunakan untuk mengatur peredaran air agar tidak banjir. Tapi waduk ini murni tadah hujan dengan kapasitas 8.500 meter kubik, sehingga bila musim hujan akan penuh dan sebaliknya bila musim kemarau akan berkurang.
Disekitar waduk juga ditanam berbagai pohon buah yang sedianya bisa digunakan sebagai agro wisata buah. Menjadi satu objek wisata yang menggiurkan selain bisa menikmati objek wisata buatan berupa waduk, pengunjung juga bisa melihat keindahan alam dari ketinggian. Pulangnya nanti bisa berkunjung ke kebun buah untuk membeli oleh-oleh.



Wednesday 14 January 2015

Grojogan Sewu Kulon Progo, Mungkinkah Legenda Jaka Tarub Bermula dari sini?


Kulon Progo menyimpan sejuta pesona, hingga kini di barisan bukit Menoreh terdapat objek wisata yang cukup banyak. Salah satunya adalah Grojogan Sewu yang terletak di Dusun Beteng, Desa Jatimulyo, Kecamatan Giripurwo, Kulon Progo.
Objek wisata ini begitu sunyi dan benar-benar tersembunyi. Tak banyak yang tahu kalau dibalik tebalnya pepohonan yang ada di Menoreh menyimpan satu air terjun yang begitu jernih. Cocok bagi siapa saja yang ingin menenangkan hati dan menjauhkan diri dari penatnya kota.
Letaknya lumayan jauh dari kota Jogja karena mendekati perbatasan Kulon Progo – Purworejo. Kalau mau mudah petunjuknya dari Tugu Jogja terus ke barat. Sampai dengan perempatan Kenteng, Nanggulan masih terus ke barat hingga menemukan Gua Kiskendo dan tempatnya masih sedikit ke barat lagi.
Nanti sampai ditempat tersebut sudah ada plang atau papan petunjuk. Bila bingung jangan ragu untuk tanya karena lokasinya memang sedikit ekstrim karena ada di puncak pegunungan. Selain itu objek wisata ini belum popular jadi bisa saja akan tersesat bila tidak hati-hati.
Grojogan Sewu Kulon Progo ini bisa dibilang miniaturnya Grojongan Sewu yang ada di Tawang mangu. Soal ukuran atau ketinggian tebing sudah pasti kalah karena tingginya hanya sekitar 15 meter, tapi bagi kamu yang tertarik dengan wisata alam yang belum banyak dijawab objek wisata ini bisa menjadi jawaban.
Untuk menjangkau tempat ini membutuhkan kendaraan yang prima, minimal dalam hal mesin, ban dan rem. Bila tidak bisa saja tergelincir dalam perjalanan karena ada beberapa titik yang tanjangannya sangat ekstrim atau lebih dari 45 derajat. Selain itu jalannya penuh dengan kelokan sehingga bila ketrampilan dalam mengemudi tidak mahir sangat tidak disarankan untuk mencobanya.
Di Grojogan Sewu Kulon Progo ini baru akan ramai pada hari libur, khususnya hari minggu. Bagi kamu yang berangkat dari Jogja bisa mengambil dua objek wisata sekaligus. Selain Grojogan Sewu bisa mampir lebih dulu ke Gua Kiskendo. Atau kalau mau lebih banyak dari area tersebut masih ada mata air Si Gembor dan Waduk Mini Kleco.
Meski tergolong masih baru objek wisata alam ini telah dikelola oleh masyarakat setempat dengan baik. Setidaknya terlihat jalan menuju mata air telah diperbaiki. Selain itu ada juga bak sampah yang dibuat secara swadaya.
Tak jauh dari air terjun ini terdapat gua yang cukup cantik. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan Gua Sumitro dan air terjun ini tak lain berasal dari gua tersebut.



Pantai Glagah, suasana tahun baru 2015


Berbicara tentang objek wisata pantai di Kulon Progo tentu akan merujuk satu nama yakni Pantai Glagah. Seolah pantai ini telah menjadi iconik atau bagian dari objek wisata andalan dari The Jewel of Java.apalagi di momen tahun baru.
Terletak di gugusan pantai selatan, untuk menjangkaunya sangat mudah sekali karena akses jalan sangat mendukung. Dari arah Jogja bisa menuju jalan Wates – Purworejo dan nanti ada plang besar di kiri jalan yang menunjuk Pantai Glagah. Bila ingin jalan yang eksklusif atau tidak ramai bisa melaju melewati jalan Bantul kemudian dari Palbapang ambil kanan menuju jalan Srandakan. Dari jalan ini lurus ke barat nanti sudah akan ketemu dengan area objek wisata yang sedang gencar di promosikan ini.
Fasilitas objek wisata yang satu ini terbilang sangat layak. Banyak hal yang telah tersedia dan cukup representative mulai dari tempat parkir, tempat ibadah, pendopo, MCK, warung makan dan lain-lain telah ada.
Kegiatan paling menyenangkan di Pantai Glagah adalah memancing. Hal ini karena dari belasan pantai yang ada di Jogja bisa di bilang tempat ini paling popular dan representative. Pemancing bisa memanfaatkan laguna yang berfungsi untuk memecah ombak sebagai tempat duduk.
Ada juga hiburan lain berupa wahana ATV yang bisa di sewa. Bisa juga bersepeda di area pantai, tentu akan menjadi pengalaman yang berbeda pula manakala kegiatan ini dilaksanakan di laguna yang ada di bibir pantai yang langsung berdekatan dengan ombak.
Selain itu di area Pantai Glagah memiliki arena untuk offroad baik itu motor atau mobil.Jadi pada waktu-waktu tertentu pengunjung bisa sekalian menikamti para penantang maut untuk menguji trek yang menantang.
Kadang kala pihak pengelola juga menyediakan berbagai hiburan yang sangat merakyat semisal orkes melayu atau seni kesenian jathilan. Tentunya dengan berbagai nilai plus yang ada membuat para pengunjung bisa betah berlama-lama menikmati angin segar di pantai.
Lokasi ini menjadi salah satu dari 12 tempat paling indah untuk menikmati senja di Jogja. Jadi ada baiknya kalau berkunjung ke Glagah berangkat agak sorean. Angin semilir yang ada membuat siapa saja enggan beranjak hingga matahari benar-benar tenggelam.
Keunikan lain yang bisa didapat di tempat ini adalah adanya kebun buah Naga. Di mana saat ini belum banyak pihak yang membudidayakan buah yang lezat dan kaya manfaat ini. Jadi bila beruntung sedang musim panen tidak ada salahnya untuk membeli buah berwarna merah ini.
Selain bisa dinikmati untuk menyegarkan tenggorokan disaat terik matahari. Bisa pula untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Pantai Glagah.