Silaturahmi Pengelola Plik Nanggulan 2 di Rumah Pintar Hargotirto,Kokap, KP
Dalam Foto Liputan Sutarmi Antara news.com tanggal 27 Maret 2014 20:57
Kulon Progo (Antara Jogja) - Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Besatu melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan Rumah Pintar
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) bekerjasama dengan
Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Pemuda dan Olah Raga, BNN dan
SCTV melakukan pelayanan kesehatan umum dan gigi gratis Pundi Amal SCTV
di Puskesms Kokap 2 dan Rumah Pintar SIKIB Pedukuhan Segajih Desa
Hargotirto Kecamatan Kokap, Kamis (27/03/2014). Sedangkan di SD Plaosan d
Pancanangan Gerakan Indonesia BerSeRRI (Bersih Sehat Ramah Lingkungan
Rapi Indah). Selain itu dilakukan monitoring dan evaluasi di Rumah
Pintar di Desa Hargotirto.
Rombongan yang diketuai Ratna
Djoko Suyanto, Ketua II SIKIB sekaligus Istri Menkopolhukam menyatakan
yang dilakukan SIKIB adalah agar desa yang dituju bisa terwujud menjadi
desa sejahtera. Dengan melihat langsung perkembangan kegiatan di
lapangan maka bila ada hambatan, segera ditindaklanjuti, karena pihaknya
tidak ingin apa yang sudah dilakukan akan berhenti.
"Diharapkan nanti dapat menjadi desa mandiri. Kita harus punya tujuan
akhir menjadi desa mandiri tanpa pendampingan. Masyarakat harus mandiri
dan hasilnya menjadi contoh masyarakat lain," kata Ratna.
Pengelola Rumah Pintar, Sumardi mengatakan posyandu lansia yang dulu
hanya di rumah pintar, sekarang sudah berimbas ke pedukuhan lainnya.
Demikian pula Kawasan Rumah Pangan lestari sudah berkembang, warga sudah
bisa tanam pangan dan dipetik sendiri. Di bidang seni, karawitan semula
hanya iikuti ibu-ibu sekarang sudah diikuti anak-anak, anak-anak SD
Plaosan ikut pula.
Untuk prestasi yang sudah diraih adalah
juara 2 Desa sehat se-DIY tahun 2013, juara 1 lomba kelompok ternak
etawa, juara 1 penjaga lingkungan hidup 2013 dan maju tingkat nasional
tahun 2014. Kelompok tani kambing etawa di Suropato menjadi tempat studi
lapangan Asean pada 21 okt 2013. Siswa SMP 2 Kokap juga memanfaatkan
gamelan di Rumah pintar dan dipercaya mengisi acara di TVRI.
Sementara terhadap produk gula semut belum dapat maksimal, karena bila
mengggunakan mesin tidak produktif di tingkat penggerus. Jika
menggunakan gas, antara pemasukan dan pengeluaran belum menguntungkan.
Lebih menguntungkan memakai kayu bakar. Sedangkan pengepakan tetap
menggunakan alat di rumah pintar.
Terhadap perkembangan Rumah
Pintar, Ratna Djoko Suyanto mengatakan bersyukur semua dapat berjalan
baik, termasuk kelompok ibu-ibu yang mengelolanya. "Memang proses menuju
yang lebih baik lagi perlu proses dan tidak mudah. Jika kita lihat
sekarang sungguh luar biasa. Desa lain sudah mencontoh, berarti kita
jadi pilot projec. Jika ada kekurangan kita evaluasi lagi dan
dibenahi,"ujarnya.
Friday, 9 May 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)