PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Tuesday 22 December 2015

Inspirasi Kasih Sayang Ibu yang Tulus



Kejadian dalam cerita ini terjadi di sebuah kota kecil di taiwan, dan sempat di muat di berbagai media.
Ada seorang pemuda yang hidup hanya bersama ibunya ( nama tidak disebutkan). Dia pemuda yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang mengenalnya. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager.Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman-teman kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan wanita-wanita single. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus padanya. 

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali.Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang.Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 terlihat menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung dari wanita tersebut.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya tersebut. Namun pemuda tersebut adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, pemuda tersebut selalu menjawab "wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.". Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. 

Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. pemuda tersebut mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat pemuda tersebut menjadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah.

-Datangnya hidayah kepada pemuda tersebut

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, pemuda tersebut melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan pemuda tersebut.
Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, pemuda tersebut sudah cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandungnya sendiri. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata pemuda tersebut menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, pemuda itu langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. sambil berkata "Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi". 

Setelah sembuh, pemuda tersebut bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, pemuda tersebut tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik. (sites.google.com)


Demikian cerita yang dapat saya bagikan, semoga ini menjadi renungan bagi kita semua, banyak hal yang bisa kita petik dari cerita ini. salah satunya kasih sayang ibu yang tiada menuntut balas. tiada dendam meskipun kita menyakitinya, dan tidak ada perbuatan atau apapun yang bisa membalas kasih sayang seorang ibu. dan "kasih ibu sepanjang masa bagai sang surya menyinari dunia.".

Bagi pembaca yang masih punya Ibu di rumah, branjaklah sekarang. peluklah erat-erat dan memohon maaf lah sebesar besarnya. biar bagaimanapun kondisinya, segera meminta ampun. Dan bagi yang ibunya sudah dipanggil oleh yang maha kuasa tekadkan untuk senantiasa mendoakanNya, agar damai dan tenang di sisi Allah Swt. 


sayangilah Ibu kalian selama ia masih hidup, jika ia sudah tiada maka satu kerugian besar yang kita rasakan dan tidak akan pernah kita rasakan lagi nikmatnya yaitu.
"DOA SEORANG IBU"

Sumber: http://www.ceritaceritainspirasi.com/

Sunday 20 December 2015

Kunjungan Kepala Desa, desa Terluar Seluruh Indonesia Penerima Desa Broadband ke PLIK Nanggulan 2 Banyuroto Nanggulan Kulon Progo

Pada penghujung tahun tanggal 16 Desember 2015 PLIK Nanggulan 2 kedatangan tamu Kepala Desa peserta Diklat Kepemimpinan Desa program Desa Broadband Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Mereka sangat antusias mengikuti pemaparan dan dialok dengan pengelola PLIK Nanggulan 2 Desa Banyuroto Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Menjadi Inspirasi bagi mereka adalah kebahagiaan yang tak terhingga dan menjadi kado spesial di penghujung akhir tahun 2015 ini.
   Dalam kunjungan ini Bapak Kepala Desa Banyuroto berkenan menyambut kedatangan rombongan Kepala Desa desa terluar seluruh Indonesia dengan rasa bangga dan memacu semangat baru untuk meningkatkan kinerja pemerintah Deswa Banyuroto dimasa yang akan datang dibawah kepemimpinan beliau

Monday 14 December 2015

Desa Broadband Terpadu Kemkominfo


Dalam rangka pengembangan potensi desa melalui pemanfaatan teknologi infomasi dan komunikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan meresmikan Program Pembangunan Desa Broadband Terpadu pada beberapa kabupaten/kota Lokasi Prioritas (LOKPRI) berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015. Desa broadband terpadu adalah desa yang akan dilengkapi dengan fasilitas jaringan atau  akses internet, perangkat akhir pengguna dan aplikasi yang sesuai dengan karakteristik penduduk setempat.

Progam tersebut diperuntukkan pada desa nelayan, desa pertanian, dan desa pedalaman untuk mendukung dan membantu kegiatan mayarakat setempat sehari-hari. Program Desa Broadband Terpadu ini merupakan program penyediaan akses secara komunal yang tahun ini akan dibangun sebanyak 50 desa dan akan terus dikembangkan pada tahun-tahun mendatang.

Untuk mendukung percepatan program tersebut, dibuka peluang bagi pengembang aplikasi lokal untuk berpartisipasi dalam program tersebut dengan mengirimkan dan menempatkan aplikasi yang dimiliki. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar aplikasi yang ditempatkan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Aplikasi pada Sistem Desa Broadband Terpadu ini berpotensi untuk diakses sebanyak 40 juta – 50 juta  user pemula di pedesaan yang mengakses secara private menggunakan HP/Smartphone masing-masing.

Saat ini telah dibangun Portal Aplikasi Pedesaan yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo bekerjasama dengan pengembang aplikasi lokal yang dapat diakses pada http://sidepi.info . Dalam portal tersebut tersedia berbagai macam aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh penduduk desa seperti M-Fish, I-Kios, Email Zohib, Zohib Massenger, Layer Farm, Sorot, dan lainnya. Selain aplikasi tersebut masih dibuka kesempatan bagi pengembang untuk berperan serta menempatkan aplikasinya dalam portal aplikasi pedesaan yang sudah disediakan. Aplikasi yang dapat dimasukkan dalam portal tersebut diutamakan aplikasi pada bidang nelayan, pertanian dan perhutanan. Namun terbuka juga untuk aplikasi jenis aplikasi lainnya seperti kesehatan, office, hiburan, pendidikan dan juga game yang bersifat mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat di pedesaan. Bagi pengembang yang mempunyai aplikasi sejenis dapat mengirimkan proposal melalui alamat email desabroadband@zohib.com atau less001@kominfo.go.id .


Sumber: kominfo.go.id

Friday 27 November 2015

Mengenal Gerakan Membangun Pedesaan di Korea Selatan-Saemaul Undong


Korea Selatan merupakan salah satu negara maju saat ini, namun jika menilik ke belakang negara ini tidak jauh berbeda (bahkan lebih buruk) dari Indonesia, karena sumber daya alam mereka telah dieksploitasi habis oleh penjajahan Jepang. Kemerdekaan negara Korea Selatan hanya selisih dua hari lebih cepat dari kemerdekaan Indonesia yakni 15 Agustus 1945. Namun tengoklah sekarang, mereka sudah jauh meninggalkan kita dari segi pembangunan dan perekonomian. Sangat menarik untuk mengetahui apa yang membuat Korea Selatan menjelma menjadi negara maju?  salah satunya adalah program saemaul undong.
Sejarah
Setelah perang korea (1950-1953) Korea Selatan merupakan negara yang miskin dengan produk domestik bruto (PDB) kedua terendah di dunia dan hanya sedikit lebih baik dari India. Luas wilayah Korea Selatan adalah 9,9 juta Ha dengan wilayah secara umum berbukit dengan tanah yang miskin unsur hara.  Beberapa ahli menyebutkan bahwa ciri kemiskinan korea selatan bisa dilihat dari atap rumah penduduk yang masih berupa jerami (rumbia) dan dinding umah yang terbuat dari tanah. Masayarakat hanya bekerja pada musim semi, panas dan gugur dan mempersipakan bekal makanan untuk musim dingin. Selama musim dingin penduduk korea Selatan saat itu hanya mengisi waktu dengan minum-minuman keras dan berjudi sehingga ketika musim berganti maka mereka kembali tidak memiliki apa-apa. Hal ini terus berulang sehingga mereka sulit untuk keluar dari kemiskinan.
Seiring berjalannya waktu sejarah mencatat pada tanggal 16 Mei 1961 Jenderal Park Chung Hee melakukan kup (pengambil alihan) terhadap pemerintah yang sah dan kemudian menjadikannya sebagai seorang Presiden yang berkuasa. Presiden Park Chung Hee dikenal sebagai seorang presiden yang tegas dan berkesan otoriter. Melihat kondisi masyarakat yang berada dalam kemiskinan maka Presiden Park Chung Hee menyusun sebuah cara yang efektif untuk meningkatkan taraf hidup penduduk Korea selatan. Maka pada tanggal 22 April 1970 diperkenalkan lah suatu gerakan yang disebut saemaul undong (새마을 운동).
Definisi
Saemaul Undong (새마을 운동) secara harfiah berasal dari kata (se) yang berarti baru 마을 (maeul) yang berarti desa/komunitas dan 운동 (undong) yang berarti gerakan. Saemaul undong merupakan suatu gerakan perubahan dan reformasi pedesaan untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
Arti penting dari saemaul undong adalah
  1. Saemaul undong merupakan gerakan bagi pembangunan nasional untuk keluar dari jerat kemiskinan
  2. Saemaul undong merupakan gerakan reformasi spiritual yang berkontribusi terhadap modernisasi masyarakat Korea
  3. Saemaul undong merupakan gerakan bagi pengembangan masyarakat lokal dimulai dan berpusat di sekitar masyarakat pedesaan
  4. Saemaul undong merupakan gerakan untuk persatuan rakyat memberikan kontribusi untuk mengatasi perpecahan dan konflik di antara kelas-kelas sosial yang telah dibawa sejak berdirinya negara
  5. Saemaul undong merupakan gerakan bagi masyarakat untuk mewarisi dan mewariskan tradisi masyarakat.
Implementasi Program Saemaul Undong
Program saemaul undong direncanakan dan dilaksanakan oleh penduduk desa sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia. Bentuk program saemaul undong tersebut antar lain ; perbaikan atap rumah, pelebaran jalan, pembangunan jembatan, pelebaran jalan pertanian, pembangunan balai pertemuan desa, pembangunan instalasi air bersih, perbaikan saluran air (drainase) dan peningkatan pendapatan penduduk melalui penanaman tanaman yang cepat memberikan keuntungan.
Implementasi Program Saemaul Undong
Jiwa (spirit) dari saemaul undong adalah
  1. 근면(geun myeun) yang berarti ketekunan, sebagaimana kita ketahui masyarakat Korea selatan merupakan masyarakat yang tekun dan gigih. Hal ini wajar terjadi megingat kondisi sumber daya alam yang terbatas memaksa mereka, karena kalau malas dan gampang putus asa maka berarti tak dapat bertahan hidup. Spirit ini menjadi roh program saemaul undong, karena dengan jiwa ini mereka harus mampu mengatasi segala masalah yang mereka hadapi untuk dapat keluar dari kemiskinan.
  2. 자조 (jajo) yang berarti swadaya. Spirit ini yang patut diacungi jempol karena dalam melaksanakan program saemaul undong masyarakat Korea selatan dengan suka rela menyumbangkan harta benda dan tenaga mereka demi suksesnya program saemaul Undong. Dan satu lagi yang perlu dicatat bahwa penduduk Korea Selatan memiliki sifat tidak mau tersaingi dan seakan “cemburu” tentunya dengan konotasi positif, contohnya ketika desa lain mampu melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan secara sukarela sebagai bagian dari program saemaul Undong kenapa desa kita tidak mampu melaksanakan hal serupa.
  3. 협동(hyom dong) yang berarti kerjasama. Spirit ini menjadi dasar penduduk untuk bahu membahu dan bekerja sama untuk menuntaskan program Saemaul Undong karena mereka sadar keberhasilan yang nanti akan diperoleh untuk kepentingan meraka untuk hidup yang lebih baik.
Pemerintah Korean selatan pada bulan Agustus 1970 memperoleh bantuan dari bank Dunia untuk membiayai program Saemaul undong, yang kemudian oleh Presiden Park Chung Hee digunakan untuk membeli 11,17 juta sak semen yang kemudian dibagikan secara merata kepada 33.267 desa, sehingga setiap desa memperoleh 335 sak. Pada tahap awal saemaul undong lebih diarahkan kepada pembangunan infrastruktur berupa perbaikan jalan dan jembatan serta penggantian atap rumah penduduk yang semula terbuat dari jerami dengan genting atau seng. Pada tahun tahun berikutnya program saemaul semakin beragam tergantung pada kebutuhan penduduk desa.
Penentu Keberhasilan Program Saemaul Undong
Masyarakat beserta kepala saemaul dan kepala desa menyusun sendiri program yang dibutuhkan oleh penduduk. Dengan menggunakan dana yang diperoleh dari pemerintah, apabila dana tersebut tidak mencukupi maka penduduk dengan sukarela menyumbangkan harta yang mereka miliki (meskipun dengan cara menyicil) untuk keberlangsungan program saemaul. Begitu juga dalam pelaksanaan program saemaul  masyarakat bekerja sama untuk keberhasilan program tersebut seperti membagi waktu bekerja setiap minggunya menyesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
Program perbaikan atap rumah sebagai bagian dari program Saemaul Undong
Keberadaan pemimpin saemaul (saemaul leader) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program saemaul undong. Pemimpin saemaul merupakan orang yang ditunjuk dan diberikan pendidikan dan latihan oleh pemerintah Korea Selatan untuk memastikan keberhasilan saemaul undong. Pemimpin saemaul merupakan sukarelawan (tidak digaji) yang bekerja sama dengan kepala desa agar program saemaul undong terlaksana dengan baik, dalam pelaksanaannya bertugas membujuk penduduk desa agar berpartisipasi dalam program tersebut. contohnya untuk mengorbankan tanahnya untuk dipakai menjadi jalan desa sebagai akibat pelebaran jalan desa.
Kegiatan Pelebaran Jalan Desa sebaga bagian dari program Saemaul Undong
Presiden Park Chung Hee merupakan salah satu penentu keberhasilan program saemaul undong karena dia pemimpin yang sangat teguh pendirian dan tegas (bahkan terkesan otoriter). Beliau mewajibkan kepala saemaul membuat laporan  perkembangan program saemaul undong yang langsung diterima di meja presiden. Beliau tidak segan untuk memberikan teguran apabila program tidak berjalan sebagaimana mestinya namun disisi lain juga memberikan penghargaan kepada Desa yang berhasil melaksanakan program saemaul undong dengan menambah bantuan dana untuk kegiatan saemaul undong tahun berikutnya.
Presiden Park Chung Hee Ketika Meninjau Program Saemaul Undong
Setelah dilaksanakannya program Saemaul Undong perekonomian Korea Selatan meningkat dari tahun ke tahun meskipun ketika kepemimpinan Presiden Park Chung Hee berakhir ketika Presiden Park Chung Hee terbunuh di tahun 1979. Jiwa dan semangat saemaul undong telah menyebar ke seluruh lini pembangunan tidak hanya pembangunan fisik namun juga pembangunan mental dan spiritual yang menjadi energi yang tak pernah surut untuk tetap berkarya demi kemajuan bangsa..
Pertanyaan yang muncul sekarang “Mungkinkah program Saemaul Undong diterapkan di Indonesia?”
BudiBudiman
Master candidate, Park Chung Hee School of Policy and Saemaul (PSPS)
Yeungnam University, South Korea

Friday 30 October 2015

KECAMATAN NANGGULAN RAIH PPID TERBAIK


Keterbukaan Informasi Publik sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2008 tentang KIP yang dilakukan oleh PPID Pembantu (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kecamatan Nanggulan mampu mengantarkan  meraih peringkat pertama dalam Pemeringkatan Badan Publik kategori SKPD Kabupaten/Kota oleh Komisi Informasi DIY. Selain Kecamatan Nanggulan, Badan Publik Sekretariat Daerah Kulon Progo meraih peringkat ketiga dan Dinas Kesehatan Kulon Progo urutan keempat.
            Penghargaan di serahkan langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis (29/10), yang disaksikan Ketua Komisi Informasi Pusat Abdulhamid Dipopramono dan Ketua KIP DIY Dewi Amanatun Suryani.
            Gubernur DIY mengatakan adanya keterbukaan informasi publik merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan good governance yang direpresentasikan melalui semangat transparansi. Karena keterbukaan merupakan tuntutan zaman.
            "Keterbukaan informasi juga merupakan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh akses dan layanan yang memadai, termasuk dalam proses menyusun kebijakan yang menyangkut kepentingan publik,"kata Sultan.
            Sedangkan Ketua Komisi Informasi Pusat, Abdulhamid Dipopramono, mengatakan pemeringkatan badan publik sebagai salah satu upaya mendorong keterbukaan informasi publik belum semua Komisi Informasi Propinsi   melakukan. Khususnya di DIY ini sebelum adanya UU KIP telah ada rintisan dengan adanya lembaga Ombudsman baik swasta maupun pemerintah.
            Sementara Ketua Komisi Informasi DIY Dewi Amanatun Suryani mengatakan pemeringkatan kepada seluruh Badan Publik di DIY diawali dengan tahapan self assesment, dilanjutkan verifikasi pada website dan visitasi.
            Kabag TI Humas selaku PPID Kulon Progo Rudy Widiyatmoko mengatakan keberhasilan PPID Pembantu ini berkat usaha bersama pejabat setempat, terutama dalam memberikan motivasi melalui koordinasi PPID Pembantu di masing-masing SKPD yang digelar rutin oleh PPID, serta Komisi Informasi DIY.  
            Hasil pemeringkatan selengkapnya adalah untuk kategori SKPD Pemda DIY peringkat pertama DPPKA, Dishubkominfo dan Dinas Kebudayaan. Kategori SKPD Kabupaten/kota peringkat sesuai urutan Kecamatan Nanggulan, BKD Gunungkidul, Setda Kulon Progo, Dinkes Kulon Progo dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Kategori BUMD adalah Bank Jogja disusul PDAM Yogya dan PT AMI. Untuk partai politik PDIP, PKS dan

Sumber:nanggulankulonprogo.go.id


 PAN. 

Wednesday 28 October 2015

Pemuda Harapan Bangsa



Bulan Oktober merupakan bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Setiap tahunnya di setiap tanggal 28 Oktober menjadi momen penting untuk mengenang kebangkitan para pemuda zaman dulu. Bermula pada tahun 1908 kaum muda bertekad menyatukan seluruh Nusantara dengan sebutan Indonesia. Mereka berkumpul dengan menyebut dirinya sebagai Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia adalah organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di negeri Belanda. Organisasi ini awalnya bernama Indische Vereeniging. Namun, pada tahun 1922 nama itu diganti menjadi Indonesische Vereeniging, tetapi pada tahun yang sama namanya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia.
Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia. Namun ternyata sumpah pemuda yang mejadi simbolis kebangkitan pemuda itu menjadi penyemangat ‘temporal’ kaum muda saat ini. Semua pemuda terutama mahasiswa gencar menyuarakan ‘kebangkitan’ yang mereka usung di tanggal tersebut. Hanya sehari itu saja. Berbeda dengan pemuda zaman dulu yang hanya untuk mengopinikan kata ‘Indonesia’ saja memerlukan tempo 10 tahun.
Pemuda sejatinya adalah kaula muda yang selalu terdepan dalam memperjuangkan hak hidupnya. Raja dangdut, Rhoma Irama mengatakan bahwa darah muda adalah darah yang berapi-api. Bahkan Ir. Soekarno pun mengatakan seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia. Artinya pemuda merupakan tonggak utama yang bisa memprakarsai kebangkitan suatu bangsa. Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikkan dengan perubahan.
Sejarah membuktikan bahwa berbagai hal menyangkut perubahan dan pembangunan, selalu identik dengan adanya campur tangan pemuda. Di berbagai belahan dunia perubahan sosial politik menempatkan pemuda di garda depan. Peranannya besar, dan mendasar. Pengaruhnya kuat dan mengakar. Hampir dipastikan di setiap revolusi besar dunia berawal dari gerakan pemuda. Misalnya saja ketika terjadinya perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda sebagian besar pemprakarsa awalnya adalah kaum muda. Lalu ketika terjadi kemerdekaan RI, pencetusnya sebagian besar adalah pemuda. Pencetus revormasi pengguling rezim Orde Baru adalah mahasiswa alias pemuda. Di dunia internasional, Robespierre dan Napoleon Bonaparte menjadi pemuda yang memiliki peran penting dalam revolusi Perancis.
Gambaran pemuda sebagai sosok unggul, pilihan, bergairah, bergelegak dan bergelora secara fisik, psikis, intelektual, serta yang terpenting sikapnya itu ternyata berbeda dengan gambaran pemuda saat ini. Pemuda sebagai sosok superior, progresif, revolusioner dengan api berkobar-kobar, dan bara spirit yang menyala-nyala kini sudah jarang nampak bahkan lenyap sama sekali. Secara etimologi pun pemuda dari masa ke masa mengalami degradasi dan penyempitan makna. Seperti yang disampaikan oleh Bennedict Anderson, misalnya, menyebut bahwa definisi “pemuda” sejak revolusi kemerdekaan  sampai menjelang orde lama mereka selalu dikaitkan dengan “dimensi politik”. Akan tetapi setelah Orde Baru berkuasa bukan hanya terjadi degradasi makna bahkan dekadensi. Pergeseran makna “Pemuda” menjadi “Remaja”. Artinya hasil dari depolitisasi pemerintah Orde Baru, Pemuda mengalami pergeseran makna yang dulunya memuat dimensi politis, menjadi “Remaja” yang berkaitan dengan soal gaya hidup. Di sinilah pemuda menjadi massa yang mengambang (floating mass). Pemuda menjadi kalangan yang seringkali “galau”. Lebih jauh lagi, makna “Remaja” pun semakin bergeser menjadi “ABG”, yang sangat identik dengan sesosok kaula muda yang lemah.
Jika dulu para pemuda gemar memperjuangkan hak-hak rakyat, berkutat dengan politik, bergulat dengan problem sosial, tapi kini pemuda atau remaja lebih sering disibukkan dengan kehidupan pribadi. Kebanyakan mereka sibuk dengan urusan cinta, sibuk dengan mencari harta dan jabatan semata, sibuk dengan hiburan dan hura-hura, hidup hanya untuk memenuhi hasrat yang sekejap mata. Gaya hidup yang penuh dengan pesta, dugem, ada genk motor, gila bola, dan club club lainnya yang isinya penuh dengan kesenangan dunia. Kemudian ditambah dengan kondisi yang penuh dengan nafsu syahwat. Dalam sebuah survei komnas anak di 12 provinsi dengan responden 4500 remaja (2010) didapatkan data bahwa 21.2 % anak SMA pernah aborsi, 62.7 % anak SMP sudah tidak perawan, 93.7 % pernah berciuman, 93-97 % pernah melihat porno. Lalu bagaimana dengan nasib pemuda intelektualnya? Menurut survei yang dilakukan Bank Mandiri, sebanyak 900.000 lulusan sarjana dari berbagai  Perguruan Tinggi (PT) yang tersebar di seluruh Indonesia masih menganggur alias tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Lantas bagaimana peran mahasiswa sekarang dalam pembangunan bangsa? Bagaimana arah pergerakan mereka di zaman demokratis ini? Ternyata mereka seakan-akan mandul. Jika saat orde baru potensi pemuda sebagai agent of change dan agent of control mass sengaja dimatikan oleh rezim yang ada, namun sekarang meski dengan berbagai kebebasan yang ada, pemuda khususnya mahasiswa malah semakin apolitis. Hal ini diakibatkan oleh semakin individualisnya setiap masyarakat yang hidup dalam naungan demokrasi. Ini mengakibatkan tidak pekanya dia terhadap sekitarnya. Kemudian gaya hidup yang hedon dan tuntutan hidup mewah menjadi penyebab para intelektual muda menyibukkan dirinya dengan mencari harta, jabatan dan tahta. Mereka tak peduli apakah itu baik untuk bangsanya atau malah meruntuhkan bangsanya, yang penting dia memiliki segudang manfaat dari apa yang dilakukannya. Pantaskah kita berharap banyak pada gambaran pemuda yang seperti ini?
Oleh sebab itu, selayaknya kita kembali merekonstruksi kaula muda ini. Menimbulkan kesadaran bahwa dia hidup tidak hanya untuk kesenangan dunia semata, menyadarkan bahwa dia hidup di dunia hanya sementara, serta menyadarkan bahwa dia akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak menjadi satu poin penting yang mesti dilakukan agar jiwa sejati pemuda kembali hadir. Dengan begitu dia akan kembali peduli terhadap keadaan masyarakat sekitarnya. Ia tidak akan tinggal diam dengan kedzaliman yang meraja rela. Ia tidak akan mudah dibohongi para pemilik kepentingan.

Kemah Kebangsaan 2015 Lapangan Gunung Gamping Desa Banyuroto


Kemah Kebangsaan DIY di Kulonprogo, Kemah Kebangsaan DIY keempat akan digelar 28 hingga 30 Oktober dan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana X, di Lapangan Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan.

Ketua Organizing Commitee Kemah Kebangsaan 2015, Tustiyani menjelaskan, selain membuka kemah, Gubernur DIY juga sebagai keynote speaker,  menyampaikan keynote speech-nya tentang "Menegakkan Kembali Nasionalisme Indonesia". "Rangkaian lainnya akan diserahkan bantuan bagi lansia dan penyandang disabilitas. Ini sebagai kepedulian kami generasi muda terhadap penyandang disabilitas dan lansia, ada 150 paket bantuan, tapi masih bertambah," terang Tustiyani yang juga Anggota Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kulonprogo, di sela-sela Bakti Sosial Bedah Rumah, yang merupakan rangkaian Kemah Kebangsaan di Banyuroto Nanggulan, Minggu (25/10/2015).

Sebanyak 400 peserta dari berbagai elemen pemuda di DIY, mulai dari Karang Taruna Kabupaten/Kota se DIY, TAGANA, Pramuka, KNPI, IKPMD. Kemah kebangsaan ke-4 di Kulonprogo bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat pemuda untuk berkarya, menjadi pemuda istimewa untuk membantu pembangunan di segala bidang di Yogyakarta dan Indonesia.

"Kemah Kebangsaan satu 2012 di Bantul, 2013 Gunung Kidul, 2014 di Sleman, dan sekarang ke-4 2015 di Kulonprogo, merupakan kegiatan untuk meneguhkan kembali posisi Karang Taruna sebagai agent of change. Pemuda merupakan potensi besar untuk mendorong pengentasan dan penanggulangan kemiskinan," imbuh Tustiyani.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi mengatakan Kemah Kebangsaan di Kulonprogo selayaknya tidak dimaknai sebatas rutinitas bergilir semata. Namun diharapkan mampu menunjukkan peran menyikapi rencana pembangunan fasilitas publik Bandara Internasional Baru di Kulonprogo.

"Karang Taruna memiliki tugas sebagai petugas penyelenggara kesejahteraan sosial, Karang Taruna harus mengambil bagian dalam menyiapkan masyarakat untuk siap menghadapi bandara baru. Jangan sampai masyarakat hanya jadi penonton. Karang Taruna harus bergerak mempersiapkan masyarakat dari sekarang," tegas Untung Sukaryadi di Kepatihan Yogyakarta.


Agenda :
Akan diselenggarakan acara Kemah Kebangsaan Tahun 2015 Karang Taruna DIY, Besok pada : Rabu, 28 Oktober 2015, Jam : 13.00 WIB s.d. selesai, bertempat di Lapangan Desa Banyuroto, Nanggulan, Kulon Progo.


Wednesday 21 October 2015

Kedudukan Kepala Desa dan Badan Pemusyawaratan Desa


Kedudukan Kepala Desa dan BPD menurut Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014?

Pertama, kami akan menjelaskan soal kepala desa terlebih dahulu. Kepala desa adalah pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain yang dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, demikian yang disebut dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (“UU Desa”). Jadi, kepala desa adalah penyelenggara pemerintahan desa (lihat juga Pasal 23 dan Pasal 25 UU Desa).

Adapun tugas kepala desa disebut dalam Pasal 26 ayat (1) UU Desa yaitu menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Kedua, kami menjelaskan soal Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yakni lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis, demikian yang disebut dalam Pasal 1 angka 4 UU Desa.

Adapun fungsi BPD yang berkaitan dengan kepala desa yaitu (Pasal 55 UU Desa):
  1. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;
  2. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
  3. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Masih mengenai keterkaitan antara BPD dengan kepala desa, BPD juga memiliki hak untuk mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa. Hal ini terdapat dalam Pasal 61 huruf a UU Desa yang berbunyi:

Badan Permusyawaratan Desa berhak:

  1. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;
  2. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
  3. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Selanjutnya kami akan Menjawab pertanyaan Anda soal kedudukan kepala desa dan BPD. Di dalam penjelasan umum poin 5 UU Desa tentang Kelembagaan Desa antara lain dikatakan bahwa UU ini mengatur mengenai kelembagaan desa/desa adat, yaitu lembaga pemerintahan desa/desa adat yang terdiri atas pemerintah desa/desa adat dan BPD/desa adat, lembaga kemasyarakatan desa, dan lembaga adat.

Jadi, dilihat dari kedudukannya, memang kepala desa selaku pemerintah desa dan BPD memiliki kedudukan yang sama, yakni sama-sama merupakan kelembagaan desa yang sejajar dengan lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga adat. Dalam UU ini pun tidak membagi atau memisah kedudukan keduanya pada suatu hierarki. Ini artinya, keduanya memang memiliki kedudukan yang sama, namun dengan fungsi yang berbeda.

Lebih lanjut dikatakan pula dalam penjelasan umum bahwa kepala desa/desa adat atau yang disebut dengan nama lain mempunyai peran penting dalam kedudukannya sebagai kepanjangan tangan negara yang dekat dengan masyarakat dan sebagai pemimpin masyarakat. Sedangkan BPD mempunyai fungsi penting dalam menyiapkan kebijakan pemerintahan desa bersama kepala desa. BPD harus mempunyai visi dan misi yang sama dengan kepala desa sehingga BPD tidak dapat menjatuhkan kepala desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat desa.

Untuk mempermudah Anda memahami hubungan antara kepala desa dan BPD dapat kita lihat pengaturannya antara lain sebagai berikut:
  1. Kepala Desa dan BPD membahas dan menyepakati bersama peraturan desa (Pasal 1 angka 7 UU Desa)
  2. Kepala Desa dan BPD memprakarsai perubahan status desa menjadi kelurahan melalui musyawarah desa (Pasal 11 ayat (1))
  3. Kepala desa memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada BPD (Pasal 27 huruf c UU Desa)
  4. BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum masa jabatannya berakhir (Pasal 32 ayat (1) UU Desa)
  5. Kepala Desa mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan memusyawarahkannya bersama BPD (Pasal 73 ayat (2) UU Desa)
  6. Kepala Desa dan BPD membahas bersama pengelolaan kekayaan milik desa (Pasal 77 ayat (3) UU Desa)

Dasar hukum:

Sumber:hukumonline.com

Tuesday 13 October 2015

Karang Taruna Desa Banyuroto maju Lomba Tingkat DIY


Ismail Malik selaku Ketua Karang Taruna Kabupaten Kulonprogo minta Pengurus Karang Taruna Tunas Bhakti Muda Desa Banyuroto Kecamatan Nanggulan terus meningkatkan tata kerja organisasi dan sistem administrasi yang standar guna menghadapi lomba Karang Taruna Berprestasi tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta 2016.
"Kegiatan ini merupakan tonggak sejarah awal Karang Taruna Desa Banyuroto sebagai duta Kabupaten Kulonprogo mengikuti lomba Karang Taruna Berprestasi tingkat DIY pada 2016 mendatang. Karena itu sebagai upaya memenangkan lomba tersebut saya berharap pengurus Karang Taruna Tunas Bhakti Muda Desa Banyuroto terus meningkatkan sistem kerja, administrasi dan keuaangan sehingga bisa dipertanggungjawabkan," katanya  di gedung serba guna Desa Banyuroto.
Selain dihadiri Kabid Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo Nur Hadiyanto, kegiatan yang diwarnai pemberian santunan kepada 19 anak yatim se-Desa Banyuroto tersebut juga dihadiri pegawai Dinas Sosial DIY Sucipto, Majelis Pertimbangan Karang Taruna Kulonprogo Bima Prasetiya jajaran Pengurus Karang Taruna Kulonprogo.
Nur Hadiyanto menyambut positif kegiatan yang diadakan Karang Taruna Desa Banyuroto tersebut. "Buka puasa bersama dan pemberian santunan bagi anak yatim pada bulan penuh berkah merupakan manifestasi sikap positif yang ditunjukkan generasi muda ditengah derasnya pengaruh negatif era globalisasi," terangnya.

Sumber: KRJogja.com

Tuesday 29 September 2015

Keberadaan PLIK ( Pusat Layanan Internet Kecamatan ) Masih di Butuhkan Warga

          Foto tampak depan PLIK Nanggulan 2
Penyedia jasaPLIK di DIY dan Jateng, PT. SIMS (Sarana Insan Muda Selaras) mengakui bahwa memang per Februari 2016, kontrak dengan pemerintah akan habis.
Hal tersebut disampaikan oleh Eka Indarto, Direktur Pengembangan Layanan PT SIMS."PLIK itu rencananya kurang lebih kalau dari kami kontraknya sampai Februrari 2016 dan kami tetap menjalankannya itu," jelasnya ketika ditemui di kantornya pekan kemarin.Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebenarnya secara layanan progarm PLIK ini sudah distop oleh pemerintah pada awal tahun 2015.Tepatnya pada Februari Maret 2015, yang dilakukan dengan cara menyetop bandwidth yang dibutuhkan untuk internet di setiap PLIK, otomatis jika bandwidth distop maka internet tidak akan bisa jalan.
Meski begitu, PT SIMS tetap memberikan Bandwith kepada masing masing PLIK yang ada. Dan menurut Eka, itu akan diberikan hingga kontrak habis.
Salah satu alasannya adalah karena permintaan dari masyarakat. Bahkan kecepatan internet juga dinaikan.

"Sebenarnya sempat distop bandwithnya di awal tahun, tetapi saya dapat komplain dari warga, ada 400 surat, pak itu sudah dipakai sudah jadi sesuatu kok mau dimatikan," ujar Eka menjelaskan.
Terkait dengan kondisi PLIK yang merupakan hal yang baru, menurutnya program ini ada yang berjalan dan ada yang tidak berjalan di lapangan.
Namun, karena sudah terlanjur berjalan maka PT SIMS tetap menyelesaikan dan berharap hasil yang ada bisa menjadi referensi untuk kedepannya.
Untuk saat ini di DIY dan Jateng total ada 650 PLIK, khusus untuk DIY ada 114 PLIK.
"Dari evaluasi kita mendapatkan satu data kemarin, kita melakukan survey, dari survey itu kita sampling 300 (PLIK) yang tidak berminat melanjutkan cuma 30," jelasnya.
Dimana sama seperti yang disebutkan di tulisan terpisah di liputan khusus ini, ada alasan jika dihitung secara margin pendapatan PLIK tidak menghasilkan keuntungan, namun akan sangat disayangkan jika dihentikan begitu saja karena di beberapa tempat sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Adapula yang sudah sangat membantu ekonomi masyarakat dan menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat.



"Sebenarnya sempat distop bandwithnya di awal tahun, tetapi saya dapat komplain dari warga, ada 400 surat, pak itu sudah dipakai sudah jadi sesuatu kok mau dimatikan," ujar Eka menjelaskan.
Terkait dengan kondisi PLIK yang merupakan hal yang baru, menurutnya program ini ada yang berjalan dan ada yang tidak berjalan di lapangan.
Namun, karena sudah terlanjur berjalan maka PT SIMS tetap menyelesaikan dan berharap hasil yang ada bisa menjadi referensi untuk kedepannya.
Untuk saat ini di DIY dan Jateng total ada 650 PLIK, khusus untuk DIY ada 114 PLIK.
"Dari evaluasi kita mendapatkan satu data kemarin, kita melakukan survey, dari survey itu kita sampling 300 (PLIK) yang tidak berminat melanjutkan cuma 30," jelasnya.
Dimana sama seperti yang disebutkan di tulisan terpisah di liputan khusus ini, ada alasan jika dihitung secara margin pendapatan PLIK tidak menghasilkan keuntungan, namun akan sangat disayangkan jika dihentikan begitu saja karena di beberapa tempat sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Adapula yang sudah sangat membantu ekonomi masyarakat dan menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat.

Dua anak tampak piawai memainkan komputer di ruangan yang tidak cukup luas dan berisi deretan PC dan monitor yang tertata cukup rapi. Satu di antaranya memakai headphone dan berinternet ria, sedangkan yang satunya asik menyaksikan serial animasi dari Malaysia yang cukup terkenal.
Di luar ruangan terdapat beberapa pemuda yang sedang sibuk dengan laptopnya sembari menghisap rokok. Saat itu, jam menunjukan pukul 12.00 lebih sedikit.
Itulah gambaran suasana Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) Nanggulan 2, Kulonprogo saat Tribun Jogja mendatanginya pekan kemarin.
Dari dalam ruangan kemudian muncul Sutrisno Hadi, pengelola PLIK Nanggulan 2 yang ada di jalan Pengasih Nanggulan, Bayuroto, Nanggulan, Kulonprogo ini. Menurutnya, warga yang memanfaatkan PLIK ini terus menyusut.
"Alhamdulillah masih bisa mencukupi untuk biaya listrik, masih bisa jalan. Di awal awal beroperasi memang lumayan besar, namun sekarang penurunan traffic," ujarnya kepada Tribun Jogja menggambarkan mengenai kondisi PLIK yang ia kelola secara perorangan ini.
Surtrisno juga bercerita tentang perjalanan PLIK yang ia kelola sejak 2010 ini. Ada pergeseran pengunjung yang datang ke tempatnya, dahulu orang berbondong bondong memanfaatkan program yang dicetus pada masa pemerintahan SBY ini.
Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi informasi, semakin menyusut warga sekitar yang datang.


Menyebut PLIK Nanggulan 2 bukanlah PLIK yang biasa. PLIK percontohan dengan segudang prestasi ini diresmikan oleh mantan Menpora di masa SBY, Roy Suryo.
Bahkan terakhir, PLIK Nanggulan 2 menjadi rujukan dari negara negara Asia untuk dikunjungi.
Sasaran awal dari PLIK ini adalah kelompok tani dan pelajar dan orientasinya adalah non profit. "Orientasi awal memang non profit, kalau dari segi bisnis (saat ini) tidak jalan. Kalau untuk layanan walau turun (pengunjung) tetap kita pertahankan," jelasnya.
Meski terus menurun, namun keberadaan hotspot yang merupakan inisiatif dan pengembangan dari PLIK menjadi penyelamat keberlangsungan PLIK yang ia kelola.
"Di ruangan jumlah pengunjung turun, namun di luar yang pakai wifi ramai," ucapnya.
Untuk diketahui, biaya akses untuk internet di dalam ruangan yang menggunakan personal komputer adalah Rp2.000 per jam. Sedangkan untuk wifi adalah beragam paket yang ditawarkan.

UNICEF Indonesia manfaatkan fasilitas ruang edukadi PLIK Nanggulan 2 untuk uci coba modul perlindungann anak
Menyebut PLIK Nanggulan 2 bukanlah PLIK yang biasa. PLIK percontohan dengan segudang prestasi ini diresmikan oleh mantan Menpora di masa SBY, Roy Suryo.
Bahkan terakhir, PLIK Nanggulan 2 menjadi rujukan dari negara negara Asia untuk dikunjungi.
Sasaran awal dari PLIK ini adalah kelompok tani dan pelajar dan orientasinya adalah non profit. "Orientasi awal memang non profit, kalau dari segi bisnis (saat ini) tidak jalan. Kalau untuk layanan walau turun (pengunjung) tetap kita pertahankan," jelasnya.
Meski terus menurun, namun keberadaan hotspot yang merupakan inisiatif dan pengembangan dari PLIK menjadi penyelamat keberlangsungan PLIK yang ia kelola.
"Di ruangan jumlah pengunjung turun, namun di luar yang pakai wifi ramai," ucapnya.
Untuk diketahui, biaya akses untuk internet di dalam ruangan yang menggunakan personal komputer adalah Rp2.000 per jam. Sedangkan untuk wifi adalah beragam paket yang ditawarkan.


Sumber: TribunJogja.com


Tuesday 22 September 2015

Kunjungan Tamu USO Asia

   Foto bersama Pengelola Plik Nanggulan 2 dengan rombongan tamu USO Asia
Dalam rangka silaturahmi dan meninjau keberadaan program Kwajiban Pelayanan Umum /Universal Service Obligation KPU /USO yang dijalankan di Indonesia pada bulan september 2015 perwakilan negara-negara Asia , Jepang, Thailan, Vietnam dll didampingi staf Kemkominfo Pusat Jakarta berserta PT SIMS Jogja meninjau langsung keberadaan PLIK Nanggulan 2  di desa Banyuroto, Kecamatan ,Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
Dalam kesempatan tersebut tim Uso Asia berkenan meninjau dan mengamati langsung kegiatan sehari-hari di Plik Nanggulan 2 serta berdialok dengan pengelola PLIK yang menjadikan PLIK sebagai Telecenter yang terintegrasi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.


 Suasana peninjauan ruang utama akses internet PLIK Nanggulan 2



Penyerahan kenang-kenangan dari rombongan Uso Asia kepada pengelila PLIK Nanggulan 2



Suasana diskusi santai rombongan tamu USO Asia di ruang edukasi PLIK Nanggulan 2






Wednesday 5 August 2015

Redesain USO menuju Indonesia Broadband


Demi terwujudnya USO yang bermanfaat bagi masyarakat, BP3TI tidak henti-hentinya melakukan evaluasi dan pembaharuan terhadap program USO. Tahun 2014 merupakan tahun evaluasi dan tonggak semangat pembaharuan program USO, dimana dilahirkan USO dengan konsep baru, yaitu “Redesain USO”. Definisi redesain adalah perubahan program yang didasarkan pada kondisi saat ini (As-Is), dapat dimulai secara cepat dalam jangka waktu pendek (misalnya 3 tahun kedepan).
Karakateristik Redesain USO memiliki ciri-ciri, antara lain :
  • Komprehensif : membangun ekosistem, bukan hanya infrastruktur telekomunikasi;
  • Bottom-up : program yang disusun merupakan aspirasi dan pengakuan berbagai pihak yang terkait, diantaranya pemerintah daerah, operator, dan kementerian;
  • Piloting : program bersifat cluster (tidak nasional) sesuai dengan kondisi dan kesiapan daerah untuk mempermudah kontrol;
  • Sinergis : program dijalankan dengan melibatkan multi stakeholder yang terkait, sesuai dengan karakteristik program yang disusun, misalnya program kesehatan terkait dengan Kementerian Kesehatan dan sebagainya. 
Konsep Redesain USO ini diturunkan kedalam program, antara lain :
1
Penyediaan BTS di daerah signal lemah atau tidak ada signal. Program ini bertujuan untuk menyediakan layanan seluler dan data di area yang memiliki signal lemah atau tidak tersedia signal. Jumlah target lokasi adalah 125 lokasi area blankspot yang akan terlayani BTS pada tahun 2015. Pada tanggal 17 Agustus 2015 pemerintah mentargetkan BP3TI dapat membangun di 9 lokasi dari seluruh target dimaksud
2
Penyediaan layanan akses internet terdiri dari 3 program, yaitu :
  1. Penyediaan layanan akses broadband internet di 800 lokasi. Sasaran dari program ini adalah wilayah yang masuk kategori USO sehingga yang semula tidak memiliki sistem broadband menjadi memiliki sistem broadband.;
  2. Penyediaan layanan akses broadband internet di 10 Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Sesuai dengan judul programnya, program ini bermaksud untuk menyediakan akses internet di ruang publik dalam Rusunawa;
  3. Penyediaan layanan akses broadband internet di 20 desa nelayan dan pertanian.
3
Ducting dan tiang bersama. Ducting dan tiang bersama merupakan sarana untuk menempatkan kabel serta optik berbagai penyelenggara telekomunikasi dalam satu pipa (duct) atau tiang yang digunakan secara bersama dengan tujuan efisiensi dan efektifitas pengembangan layanan telekomunikasi, pengembangan wilayah dan menjaga estetika kota, percepatan pengembangan smart city, kontribusi sektor TIK bagi Pemda untuk Pendapatan Anggaran Daerah (PAD);
4
Penyediaan Jaringan Tulang Pungung Serat Optik dimaksudkan membangun jaringan sistem kabel optik meliputi 51 kabupaten/kota yang belum dijangkau oleh operator swasta/BUMN agar dapat menikmati sarana komunikasi dengan kualitas yang prima. Pelaksanaan penyediaan jaringan tulang punggung serat optik ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Swasta;
5
Infrastruktur Penyiaran merupakan peningkatan jangkauan siaran melalui revitalisasi infrastruktur dan meningkatkan kualitas siaran penyiaran publik di 11 lokasi;
6
Penyediaan pendukung ekosistem infrastruktur merupakan program yang mendorong kemajuan industri telekomunikasi. Program yang termasuk didalamnya termasuk pengembangan SDM, literasi, inkubator konten, smart city, aplikasi nomor tunggal panggilan darurat;
7
Revitalisasi NIX dimaksudkan untuk melakukan evaluasi terhadap NIX yang telah terbangung agar dapat menjadi pusat data yang beroperasi secara optimal;
8
Penyediaan perangkat pendukung. Program ini mendukung program utama. Jika dalam satu lokasi, belum terdapat perangkat pendukung maka BP3TI akan menyediakan perangkat dimaksud agar pelaksanaan program utama dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal;
Program Redesain USO ini bertujuan untuk melakukan pemerataan infrastruktur yang menunjang konektivitas antar wilayah secara terintegrasi dan infrastruktur yang memungkinkan melakukan pengaksesan, pertukaran dan kolaborasi riset secara lebih cepat. Pelaksanaan program Redesain USO ini masih menunggu penetapan Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika mengenai Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) Telekomunikasi dan Informatika yang telah dilakukan proses uji publik. 




Sumber : Divisi Hukum dan Humas BPPPTI. Telp : 021-31936590