PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Saturday 31 August 2013

WISATA RELIGI KULON PROGO

SENDANGSONO


Sendangsono adalah obyek wisata yang terbuka untuk umum, namun secara khusus menjadi tempat ziarah pemeluk Katholik untuk penghormatan kepada Ibu Maria.Nama Sendangsono diambil dari kata sendang yang berarti mata air dan sono yang merupakan nama pohon perindang yang tumbuh di mata air tersebut.

Sendangsono merupakan tempat Ziarah pemeluk Katholik Roma untuk penghormatan kepada Ibu Maria dan menjadi “Lourdess Indonesia” yang ramai dikunjungi peziarah pada bulan Mei dan Oktober. Tempat peziarahan Sendangsono dibangun dengan arsitektur khas dengan bangunan-bangunan artistik serta penataan lingkungan yang asri, sejuk dan indah.

MAKAM NYI AGENG SERANG 
Makam Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang adalah pahlawan nasional perempuan, penasehat spiritual Pangeran Diponegoro selama melawan Belanda dalam Perang Jawa (1825 – 1830) yang diberi gelar Pahlawan Nasional. Pada masa Perang Diponegoro, beliau memimpin Laskar Gula Kelapa wilayah Jawa Tengah dan melakukan long march dari Serang ke barat, menyusuri Sungai Progo kemudian bermarkas di Traju Mas Perbukitan Menoreh. Di bukit ini beliau bersama pasukannya menyusun strategi peperangan hingga wafat pada usia 76 (tahun 1828) dua tahun sebelum Perang Diponegoro berakhir dan dimakamkan di sana.
Makamnya dipugar pada tahun 1983 dengan bentuk joglo. Di depan makam terdapat sebuah monumen yang menerangkan beliau sebagai pahlawan nasional. Terdapat pula makam beberapa prajurit yang telah berjuang bersama beliau. Di bagian tengah terdapat dua bangunan berbentuk joglo. Makam Nyi Ageng Serang, putri beliau, serta para abdi dalem menempati bangunan yang pertama. Sedangkan bangunan yang kedua bersemayam suami beliau yaitu, R.M. Kusuma Wijaya, ibu, dan para keluarga beliau yang lain. Makam Nyi Ageng Serang sangat banyak dikunjungi para peziarah khusunya pada Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, masa liburan sekolah, pada hari-hari besar keagamaan Islam, dan pada hari-hari tertentu.
Setiap tahun masyarakat Desa Banjarharjo juga mengadakan berbagai pentas seni dan budaya untuk mengenang jasa dan perjuangan Nyi Ageng Serang. Pementasan kesenian biasanya digelar pada setiap bulan Sura (Muharram). yaitu tarian dolalak, kuda lumping, shalawatan, dan pementasan kesenian yang lain untuk mengenang beliau, serta merupakan upaya untuk melestarikan budaya lokal. Gelar budaya itu juga diselingi dengan pameran aneka buah-buahan dan produk makanan yang dihasilkan oleh Desa Banjarharjo.
Biasanya peziarah datang untuk mencari berkah (ngalap berkah), mendoakan mereka yang sudah meninggal dengan kepercayaan mistik masyarakat. Biasanya ramai pada malam Selasa dan Jum’at Kliwon. Juru kunci bisa memberikan informasi yang dibutuhkan peziarah bahkan memandu bagi yang ingin ngalap berkah dengan membawa bunga tujuh rupa, kemenyan, dan kadang-kadang disertai puasa.
Makamnya terletak di atas bukit di Dusun Beku, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, ± 6 km dari jalan Dekso-Muntilan. Jarak dari Yogyakarta ± 32 km, dari kota Wates ± 30 km.




MAKAM GIRIGONDO


Makam Girigondo adalah makam kerabat Paku Alam. Terletak di atas Perbukitan Menoreh di Desa Kaligintung, Temon yang berjarak sekitar 10 km dari kota Wates. Di Girigondo dimakamkan KGPAA Paku Alam V, VI,VII, VIII beserta keluarganya.
Latar belakang pemilihan lokasi makam di Kulon Progo ini berkaitan erat dengan asal usul KGPAA Paku Alam V. Beliau adalah putra KGPAA Paku Alam II dari Garwo Ampeyan Raden Ayu Resminingdyah yang berasal dari Trayu, Tirtarahayu, Galur, Kulon Progo.
Untuk menuju makam, pengunjung melewati undak- undakan yang jumlahnya 165 trap dimana pengunjung dapat menikmati pemandangan kanan kiri lembah perbukitan, dan di arah selatan pemandangan lembah hijau dengan latar belakang Samudera Indonesia.




No comments:

Post a Comment