PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Friday 30 January 2015

Sentolo yang mendunia berkat serat alam


Sentolo merupakan satu desa dikapubaten Kulonprogo, tepatnya di jl. Raya Jogja Wates Km. 17. Dengan pasang surutnya ekonomi dunia demikian pula industry kerajinan yan beroperasional di sentolo ini tempat persisnya di desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon progo Yogyakarta ini.
Beberapa hasil kerajinan yang dihasilkan oleh desa ini yang berbahan serat adalah anatara lain tas, topi, pajangan rumah dengan berbagai model dan bentuk. Serat yang digunakan sebagai bahan pembuat kerajinan tersebut adalah serat agel, enceng gondok dan pandan serta akar wangi. Kerajinan serat didesa tersebut sudah berkembang sejak tahun 1970, namun pemasaran sangatlah sulit hingga tahun 1980-an, dan mengakibatkan banyaknya pengrajin yang gulung tilkar.
Pada saat krisi moneter yang melanda Indonesia tahun 1997 justeru berbuah manis bagi para pengrajin serat ditempat ini. Ini karena para pengusaha dan konsumen lebih memilih produk yang dengan fungsi sama, bentuk juga tidak berbeda tetap up to date namun dengan harga yang lebih murah, maka salah satunya adalah beberapa produk yang terbuat dari serat tersebut.
Ini juga tidak lepas dari salah satu tokoh yang bernama Susmirah yang lebih dari 30 tahun menggeluti serat tersebut, dari mulai sebagai pekerja pada sebuah pengusaha serat hingga menjadi pemilik usaha kerajinan serat terbesar di Sentolo. Yang salah satunya juga perannya mendirikan Jogjavanesia Craft Shop di Sentolo tersebut.
Jumlah pengepul disentolo ini sudah lebih dari 13 orang, beberapa diantaranya telah mengekspor produk kerajinannya tersebut ke beberapa Negara seperti jepang dan korea. Setiap pengepul biasanya mensubkan bahan baku kepada pengrajin yang ada di desa salamrejo tersebut yang jumlahnya sudah mencapai ratusan dengan system borongan. Kemudian para pengrajin mengerjakan serat tersebut dirumah masing masing pengrajin hingga menjadi anyaman yang selanjutnya diambil oleh pengepul untuk dilakukan finishing dengan ditambah hiasan pita dan bunga.
Tiap tiap pengepul tersebut bisa menghasilkan sedikitnya 100 tas setiap minggunya, yang sebagian besar merupakan pesanan dari pulau Bali, Yogya dan sekitarnya selain itu sebagai pajangan di showroom mereka. Walaupun demikian pekerjaan utama mereka yang mayoritas sebagai petani tidak mereka tinggalkan karena pekerjaanmembuat anyaman dari serat tersebut bisa menjadi pekerjaan sambilan yang dikerjakan dirumah mereka masing-masing.


No comments:

Post a Comment