PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Saturday 20 July 2013

The Jewel Of Java


KULON PROGO
The Jewel Of Java


LATAR BELAKANG
Pentingnya membangun brand telah dilakukan Kulon Progo yang merupakan bagian wilayah dari Daerah Istimewa Yogyakarta melihat beberapa aspek dan tujuan demi kemajuan Kulon Progo di masa yang akan datang. Beberapa aspek yang mendorong Kulon Progo melakukan branding adalah sebagai berikut:
1. Secara geografis Kulon Progo berada pada wilayah strategis dimana
Kulon Progo terbagi atas 3 bagian,dataran tinggi, perbukitan dan
dataran rendah juga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Kondisi ini memiliki potensi-potensi alam yang luar biasa. Potensi alam
Kulon Progo merupakan aset yang layak dikembangkan secara
maksimal
 untuk kemajuan Kulon Progo.

2.

NGAJI BARENG "CAK NUN"

KH. Emha Ainun Najib atau yang lebih dikenal dengan Cak Nun mengatakan kemandirian pangan dengan memanfaatkan hasil sendiri atau madhep mantep pangane dhewe yang di lakukan oleh rakyat dan pemkab Kulon Progo merupakan perwujudan kedaulatan pangan dan bukan lagi persoalan ketahanan pangan. Hal ini merupakan contoh uswatun hasanah bagi seluruh Republik Indonesia, disaat pemerintah pusat masih berpikir tentang apa yang akan dimakan oleh rakyatnya dan masih bertengkar satu dengan yang lainnya.
Hal tersebut dikatakan Cak Nun dalam acara Ngaji Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng di Alun-alun Wates, Jum'at (19/7) malam. Pengajian yang di selingi dengan musik gamelan Kiai Kanjeng selain Cak Nun juga menampilkan istrinya Novia Kolopaking, mampu menghibur ribuan jamaah yang memadati Alun-alun
Wates.

Friday 19 July 2013

JURNALISME WARGA

Citizen Journalism: Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman adalah buku kedua tentang tema jurnalisme warga di Indonesia yang aku baca. Penulis buku ini Pepih Nugraha, wartawan Kompas yang juga pendiri dan pengelola website jurnalisme warga Kompasiana.
Sebelumnya, aku sudah pernah baca Panduan Pewarta Warga yang diterbitkan Combine Resource Institution, Yogyakarta tahun 2011 lalu. Lembaga ini memang mengelola media jurnalisme warga Suara Komunitas selain program pengelolaan informasi lainnya.

Wednesday 10 July 2013

Marhaban Ya Ramadhan


Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.