Friday, 27 January 2017
2017-1 Inspirasi Pertanian Islami part 1
Islamic Agriculture
KATEGORI : ENTREPRENEURSHIP
Published on Wednesday, 29 April 2015
22:18
Oleh : Muhaimin Iqbal
Bila dunia pertanian
dan perkebunan kita nyaris stagnan sejak jaman Belanda, bisa jadi karena kita
salah belajar pertanian dari penjajah yang memang tidak mau membuat kita
pinter. Bila kemudian pertanian kita banyak merusak lahan-lahan yang semula
subur menjadi lahan yang hasilnya pas-pasan, bisa jadi karena kita salah
mengambil guru karena belajar dari para kapitalis yang menjadikan petani
sebagai pasar semata untuk pupuk dan obat-obat kimia mereka. Lantas dari mana
mestinya kita belajar ? Anda akan terkejut dengan referensi yang ada di dunia
Islam tentang pertanian ini !
Sekitar enam ratus
tahun sebelum Belanda mengajari atau memaksa kita berkebun, di dunia Islam
sudah bermunculan ahli-ahli pertanian dan perkebunan yang mulai menyusun
dasar-dasar ilmu agronomi dan botani modern. Nama-nama seperti Ibnu Wafid, Abu
‘Umar Ahmad, Abu Al-Khayr, Ibnu Bassel dlsb. mulai menulis kitab-kitab
pertanian sejak abad 4 H.
Puncaknya adalah di
abad ke 6 H ketika Abu Zakariyyah Yahya b. Muhammad atau lebih dikenal dengan
Ibnu Al-Awwam (meninggal th 580H atau 1185 M) menulis kitab pertanian yang
fenomenal dengan judul Kitab Al-Filaha. Dari kitab inilah kemungkinan
besar dunia barat belajar ilmu pertanian modern-nya. Karena kitab tersebut
diketahui sampai berabad-abad kemudian
diterjemahkan ke bahasa Spanyol dan kemudian juga kedalam bahasa Perancis
hingga pertengahan abad 19.
Kitab Al-Filaha - menurut saya sendiri yang pernah kuliah 4 tahun di perguruan
tinggi pertanian – adalah referensi yang sangat lengkap meliputi seluruh ilmu
pertanian dalam arti luas, yang kalau di perguruan tinggi modern diajarkan di
belasan jurusan yang berbeda-beda !
Bahkan untuk jaman
modern ini-pun kitab ini masih sangat relevan, yang mungkin perlu diupdate
hanya pada teknologi-teknologi yang berkembang saja. Selebihnya malah bisa
mengoreksi kesalahan dunia pertanian di abad terakhir yang mengandalkan
pupuk dan obat-obatan kimia.
Di antara isi dari
kitab ini meliputi antara lain hal-hal sebagai berikut :
· Teori tentang tanah, jenis-jenis dan kwalitas tanah, cara memperbaiki tanah – (di perguruan tinggi
sekarang diajarkan di jurusan ilmu tanah)
· Kotoran ternak dan kompos, jenis dan kwalitasnya, cara penyiapan
dan penggunaannya – (jurusan peternakan/hasil peternakan)
· Tentang Air, jenis dan kwalitasnya, knostruksi sumur air, leveling
dan pengairan – (jurusan hidrologi atau tata guna air)
· Perencanaan kebun, pemilihan pohon dan penempatannya – (jurusan
agronomi atau perkebunan)
· Pembibitan dan penanaman pohon, pembenihan dengan biji, cangkok,
tunas dan akar – (jurusan agronomi, kehutanan dlsb)
· Penanaman dan pemeliharaan pohon buah -
(jurusan hortikultura)
· Penanaman dan pemeliharaan tananam-tanaman khusus seperti anggur,
zaitun, tebu, pisang, bunga mawar dan teh –(bisa di jurusan apa saja)
· Transplantasi tanaman, metode dan pemilihan waktunya,
jenis-jenisnya dan berbagai teknik transplantasi dari Persia, Yunani, Romawi –
(bisa di jurusan apa saja)
· Pruning atau pemangkasan, tanaman-tanaman yang perlu pemangkasan
dan yang tidak perlu, peremajaan tanaman dengan pruning dan pemangkasan tunas –
(bisa di jurusan apa saja).
· Teknik-teknik pengolahan tanah, pembajakan, penggalian dan
pencangkualan – (bisa di jurusan apa saja).
· Irigasi khusus tanaman buah, peningkatan hasil dan kwalitas rasa –
(jurusan hortikultura)
· Polinasi atau pembuahan dengan keterlibatan manusia untuk buah
tin, delima dan kurma – (jurusan hortikultura)
· Perlakuan terhadap hama dan penyakit tanaman – (jurusan hama dan
penyakit tanaman)
· Teknik-teknik untuk perbaikan kwalitas warna, aroma (bau dan rasa)
untuk buah-buahan dn bunga-bunga-an – (jurusan horticultura atau tanaman hias)
· Pengolahan dan pengawetan buah, sayur, benih dan biji-bijian –
(jurusan pengolahan hasil pertanian atau teknologi pertanian)
· Biji-bijian/legume dan manfaatnya untuk kesuburan
tanah – (bisa jurusan apa saja)
· Penyemaian biji-bijian seperti padi, wijen dan kacang-kacangan
dll– (jurusan agronomi)
· Penyemaian untuk jenis umbi-umbian (bisa di jurusan agronomi)
· Penyemaian untuk tanaman khusus seperti mentimun, melon, semangka,
sawi, habatussauda, coriander dlsb – (bisa di horticultura)
· Teknik untuk kebun kebutuhan sehari-hari - ( bisa jurusan apa
saja)
· Teknik penanaman tanaman sumber minyak atsiri – (bisa di jurusan
agronomi)
· Teknik pemanenan, penyimpanan, pencegahan serangga, penggilingan
dan pengawetan biji-bijian dan kacang-kacangan (bisa di jurusan teknologi pasca
panen)
· Teknik pengolahan hasil pertanian, pengepresan minyak zaitun,
penyulingan minyak atsiri, pengolahan sirup buah dan cuka (bisa di jurusan
teknologi pangan atau hasil pertanian)
· Pengelolaan kalender tanam dan adaptasi cuaca ( di jurusan
agroklimatologi)
· Teknik pembiakan dan perawatan ternak domba, kambing, sapi ,
pengeloaan pakan, kandang dan kesehatannya ( jurusan peternakan)
· Teknik kedokteran dan pembedahan hewan (jurusan kedokteran hewan)
· Teknik pemeliharaan unggas ( bisa di jurusan peternakan)
· Teknik pemeliharaan lebah madu, dst.
Daftar tersebut baru
sebagian saja dari isi Kitab Al-Filaha yang ketika diterjemahkan kedalam bahasa
Perancis menjadi dua kitab dengan total halaman sampai sekitar 1,300-an
halaman.
Dari sebagian isi
tersebut saja kita sudah bisa menangkap pesan betapa majunya pertanian dunia
Islam sembilan abad lampau, lantas mengapa sekarang kita seolah ketinggalan ?
ya bisa jadi karena kita belajar dari sumber-sumber yang keliru tersebut di atas. Bila
saja kita mau kembali ke sumber-sumber ilmu dari para ulama di bidang pertanian
ini, maka kita tidak akan merusak tanah dan ecosystem lingkungan dengan pupuk
dan obat-obat kimia.
Kitab seperti Al-Filaha ini juga merupakan dokumentasi best practice pada jamannya, jadi itulah yang dilakukan ulama atau petani-petani
yang berilmu di jaman itu – ketika mereka menghijaukan padang pasir dari
Jordania sampai Damascus dan menyuburkan pinggiran gurun dari Mesir sampai
Marocco. Maka rujukan semacam ini insyaAllah juga
sangat berguna untuk menyuburkan kembali bumi pertiwi kita yang aslinya memang
sudah subur ini.
Masalahnya adalah
tinggal siapa yang akan mengajarkan kitab semacam ini kepada para petani kita ?
jelas kitab semacam ini tidak dijadikan rujukan di perguruan tinggi pertanian
jaman ini. Tidak juga dijadikan rujukan di perguruan tinggi agama – karena
dianggap bukan bidangnya. Lantas siapa yang akan membawakannya ?
Insyaallah kitab
semacam ini akan menjadi salah satu rujukan pengajaran pertanian di
madrasah-madrasah pertanian kita nantinya. Saat ini kami sedang melacak
keberadaan kitab-kitab tersebut dalam bahasa aslinya selengkap mungkin, untuk
kemudian diterjemahkan oleh Baitul Hikmah dan juga disebar luaskan untuk
masyarakat luas secara gratis pada waktunya – Insyaallah !
Sumber : geraidinar.com
Subscribe to:
Posts (Atom)