Suasana belajar kelompok di Gubug Pintar Plik Nanggulan 2
Belajar kelompok adalah salah satu metode belajar yang bisa
diandalkan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dengan belajar
kelompok, siswa dapat diajarkan untuk saling bertukar pikiran dan
berdiskusi mengenai permasalahan dan solusi.
Sutrisno, seorang pengelola PLIK yang memfasilitasi siswa melalui gubug pintar Plik Nanggulan 2, saat di konfirmasi dikediamanya,
mengatakan bahwa pentingnya belajar kelompok untuk para siswa. Adapaun
bertujuan agar anak dapat bersosialisasi dan bekerjasama, terutama untuk
kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama, seperti melakukan
percobaan, berdiskusi, bermain peran, juga untuk mendorong agar anak
pemalu dan penakut mau berbicara.
Dengan melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak
untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Selain
meningkatkan sosialisasi, juga melatih siswa bekerjasama, mampu
berinteraksi dengan teman lain, dengan tidak memaksakan kehendak dan
berargumentasi dengan akal sehat, atau secara umum
mengembangkan kemampuan intelektual anak dalam melakukan proses
berpikir.
Sutrisno juga menambahkan, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kegiatan
pembelajaran cocok dilakukan dengan belajar kelompok. Jika topik ataupun
materi merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama atau berupa
lembar kerja yang harus dikerjakan melalui percobaan bersama, atau
kegiatan bermain, ini memang memerlukan kegiatan yang dilakukan secara
bersamaan atau dengan kata lain belajar kelompok.
Namun, jika materi hanya memerlukan dialog atau menulis percakapan
dua orang, yang tepat adalah kerja pasangan. Dan apabila menulis
karangan pengalaman pribadi yang cocok dilakukan dengan individual.
Dikatkannya ada beberapa cara pengelompokan yang dapat dilakukan ,
misalnya berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, atau campuran.
Setiap jenis pengelompokan tentu mengandung segi positif dan negatif,
tergantung bagaimana kita melaksanakannya.
Salah satunya termasuk mengetahui mengapa guru mengelompokkan
berdasarkan kemampuan, dengan alasan agar mereka dapat berdiskusi secara
efektif, berdasarkan jenis kelamin agar mereka dapat membahas topik
dengan lebih terbuka dalam kelompok sejenis, dan sebagainya. Dan yang
penting diperhatikan oleh kita adalah bagiamana belajar kelompok dapat
memaksimalkan hasil belajar semua anak dengan kemampuan dan minatnya,
dengan belajar kelompok ini juga sangat membantu pendidik untuk lebih
gampang menerangkan kepada siswa/i agar anak lebih gampang menyerap apa
yang diterangkan pendidik.
Selain itu, bekerja kelompok ini harus diperhatikan siapa yang lebih
mampu untuk menjadi ketua kelompok dan siapa yang menjadi anggota
kelompok yang artinya harus di gabung antara yang pintar dengan yang
kurang pintar dan menggabung antara perempuan dan laki-laki, sehingga
mereka bisa bersosialisai dan bekerja sama antara yang pintar dan
yang kurang pintar, sehingga mereka bisa bersosialisasi dan bekerja sama
dalam kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok dan masalah kelompok.
Jika hari ini anak mampu bekerjasama, tentu esok dia akan mampu
mengerjakan sesuatu secara mandiri. Kerjasama melalui belajar kelompok
di mana anak saling berinteraksi dengan bertanya dan mengemukakan
pendapat adalah fondasi sukses di kemudian hari,”terangnya lagi. Dengan
anak terlatih berbicara, berdiskusi, berargumentasi, merencanakan
sesuatu bersama dalam kegiatan belajar sehari-hari di sekolah, anak akan
memiliki keterampilan siap pakai.
Misalnya untuk melakukan wawancara saat mencari kerja, kritis melihat
dan memecahkan permasalahan sesuai situasi, lebih berani dan terampil
memimpin rapat atau pertemuan, mampu menengahi perbedaan pendapat dengan
memberikan argumentasi yang seimbang untuk kedua belah pihak, mampu
menyerap dan menyaring informasi secara kritis, mampu membuat hipotesis,
dan berbicara secara efektif.
Friday, 9 November 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment