PLIK NANGGULAN 2 - SHOWROOM PETANI & UMKM KULON PROGO

PLIK NANGGULAN 2 MELAYANI:INTERNET-SALES-SERVICE-TRAINING-CONTENT DEVELOPMENT-SHOWROOM PETANI DAN UMKM UNTUK JASA PELAYANAN HUBUNGI PLIK NANGGULAN 2 DESA BANYUROTO KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO DIY 55671-BERSAMA KITA MEMBANGUN EKONOMI RAKYAT

Friday 9 November 2012

GUBUG PINTAR PLIK NANGGULAN 2 FASILITASI BELAJAR KELOMPOK SISWA

                     Suasana belajar kelompok di Gubug Pintar Plik Nanggulan 2

Belajar kelompok adalah salah satu metode belajar yang bisa diandalkan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Dengan belajar kelompok, siswa dapat diajarkan untuk saling bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai permasalahan dan solusi.
Sutrisno, seorang pengelola PLIK yang memfasilitasi siswa melalui gubug pintar Plik Nanggulan 2, saat di konfirmasi dikediamanya, mengatakan bahwa pentingnya belajar kelompok untuk para siswa. Adapaun bertujuan agar anak dapat bersosialisasi dan bekerjasama, terutama untuk kegiatan yang memerlukan pemecahan masalah bersama, seperti melakukan percobaan, berdiskusi, bermain peran,  juga untuk mendorong agar anak pemalu dan penakut mau berbicara.
Dengan melatih anak belajar kelompok, berarti juga menyiapkan anak untuk menjadi dewasa yang bisa bekerjasama dengan orang lain. Selain meningkatkan sosialisasi, juga melatih siswa bekerjasama, mampu berinteraksi dengan teman lain, dengan tidak memaksakan kehendak dan berargumentasi dengan akal sehat, atau secara umum mengembangkan kemampuan intelektual anak dalam melakukan proses berpikir.
Sutrisno  juga menambahkan, perlu diperhatikan bahwa tidak semua kegiatan pembelajaran cocok dilakukan dengan belajar kelompok. Jika topik ataupun materi merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama atau berupa lembar kerja yang harus dikerjakan melalui percobaan bersama, atau kegiatan bermain, ini memang memerlukan kegiatan yang dilakukan secara bersamaan atau dengan kata lain belajar kelompok.
Namun, jika materi hanya memerlukan dialog atau menulis percakapan dua orang, yang tepat adalah kerja pasangan. Dan apabila menulis karangan pengalaman pribadi yang cocok dilakukan dengan individual. Dikatkannya ada beberapa cara pengelompokan yang dapat dilakukan , misalnya berdasarkan kemampuan, jenis kelamin, atau campuran. Setiap jenis pengelompokan tentu mengandung segi positif dan negatif, tergantung bagaimana kita melaksanakannya.
Salah satunya termasuk mengetahui mengapa guru mengelompokkan berdasarkan kemampuan, dengan alasan agar mereka dapat berdiskusi secara efektif, berdasarkan jenis kelamin agar mereka dapat membahas topik dengan lebih terbuka dalam kelompok sejenis, dan sebagainya. Dan yang penting diperhatikan oleh kita adalah bagiamana belajar kelompok dapat memaksimalkan hasil belajar semua anak dengan kemampuan dan minatnya, dengan belajar kelompok ini juga sangat membantu pendidik untuk lebih gampang menerangkan kepada siswa/i agar anak lebih gampang menyerap apa yang diterangkan pendidik.
Selain itu, bekerja kelompok ini harus diperhatikan siapa yang lebih mampu untuk menjadi ketua kelompok dan siapa yang menjadi anggota kelompok yang artinya harus di gabung antara yang pintar dengan yang kurang pintar dan menggabung antara perempuan dan laki-laki, sehingga mereka bisa bersosialisai dan bekerja sama antara yang pintar dan yang kurang pintar, sehingga mereka bisa bersosialisasi dan bekerja sama dalam kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok dan masalah kelompok.
Jika hari ini anak mampu bekerjasama, tentu esok dia akan mampu mengerjakan sesuatu secara mandiri. Kerjasama melalui belajar kelompok di mana anak saling berinteraksi dengan bertanya dan mengemukakan pendapat adalah fondasi sukses di kemudian hari,”terangnya lagi. Dengan anak terlatih berbicara, berdiskusi, berargumentasi, merencanakan sesuatu bersama dalam kegiatan belajar sehari-hari di sekolah, anak akan memiliki keterampilan siap pakai.
Misalnya untuk melakukan wawancara saat mencari kerja, kritis melihat dan memecahkan permasalahan sesuai situasi, lebih berani dan terampil memimpin rapat atau pertemuan, mampu menengahi perbedaan pendapat dengan memberikan argumentasi yang seimbang untuk kedua belah pihak, mampu menyerap dan menyaring informasi secara kritis, mampu membuat hipotesis, dan berbicara secara efektif.

No comments:

Post a Comment