Kulonprogo berhak
bangga dengan semangat para petani di Kecamatan Nanggulan yang telah
berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional. Keberhasilan itu
tidak terlepas dari kegigihan dan konsentrasi petani di Nanggulan
terhadap gerakan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Hal itu diungkapkan
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dihadapan petani, penyuluh pertanian,
dan masyarakat Dusun Bejaten, Jatisarono, Nanggulan dalam gelar
teknologi kecamatan PHT, Rabu (3/12) lalu. Bupati juga sangat senang
dengan usaha petani menggunakan pestisida organik. Karena lebih ramah
lingkungan dan efisien di-bandingkan pestisida sintetis.
Menurut Hasto dengan
modal yang tak semahal pestisida sintetis, penanggulangan secara
alami atau biologis bisa mening-katkan efisiensi produksi. Dengan
begitu petani bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak.Bupati Hasto
berharap tidak hanya proses produksi yang diperhatikan, tetapi juga
proses pengolahan pascapanen terutama untuk beras organik. Beras
premium seperti melati menoreh (menur) ternyata tidak kalah dengan
beras premium impor luar negeri. Bupati berharap Nanggulan bisa
memenuhi kebutuhan beras premium ini.
Bupati Hasto juga
berencana memberi-kan bantuan untuk membangun klinik pertanian di
Nanggulan yang diberi nama Klinik Prima. Klinik ini diproyeksikan
untuk memperkuat kelembagaan PHT Nanggulan, sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan petani atau petugas dalam mengidentifikasi
tanaman. Bupati menyatakan pemkab akan mem-bantu proses pembangunan
Klinik Prima kendati tidak mewah, namun dipastikan bersih dan baik.
Pengajuan anggaran masih memungkinkan dilakukan di anggaran perubahan
jika biayanya tidak terlalu besar. ”Saya meminta dinas mencatat
sebelum diusulkan di APBD Perubahan tahun 2015. Kelompok tani juga
perlu membuat dan mengajukan proposal klinik pertanian tersebut,”
katanya.
Seperti diketahui,
kecamatan Nanggulan merupakan satu-satunya kecamatan yang dijuluki
kecamatan PHT. Terlebih sejak 29 November 2013 sudah memiliki
deklarasi Kecamatan Nanggulan sebagai Kecamatan PHT. Terdapat 55
kelompok tani dari total 64 kelompok yang sudah mengikuti sekolah
lapang PHT (SLPHT). Sebagian besar kelompok tani juga telah
menerapkan teknologi dalam penaggulangan hama dengan teknologi
sederhana. Seperti pe-manfaatan burung hantu, tanaman refugia, klinik
pertanian dan sebagainya. Camat Nanggulan Jazil Ambar Was’an
men-jelaskan sistem PHT memiliki keuntungan antara lain mengurangi
kekhawatiran terhadap gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Disamping itu, juga
bebas pestisida sintetis. Dengan penerapan teknologi seder-hana,
proses pembasmian hama tidak me-rusak jaring kehidupan atau rantai
makanan di lahan sawah pada
gelar teknologi kali ini sangat
baik sebagai media bagi petani bertukar pengalaman dan informasi.
Sekaligus bisa digunakan untuk menyebarluaskan kegiatan PHT Nanggulan
dan strategi penanggulangan OPT serta memperkuat jaringan petani.
Gelar teknologi ini juga merupakan tindak lanjut deklarasi kecamatan
PHT tahun lalu. Ditambahkannya di Nanggulan ada 25 pemandu petani
yang siap mem-beri bimbingan dan penjelasan terhadap permasalahan
yang dihadapi petani serta memiliki pengolahan pupuk organik.
No comments:
Post a Comment