Bagi
yang suka kuliner di area mblusuk di
pedalaman desa
ada baiknya berkunjung ke warung makan Mak Ribet. Warung ini
benar-benar ada di wilayah yang sangat jauh dari perkotaan. Tepatnya
ada di Dusun Dlingo, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kulon
Progo.
Menu
yang disediakan seperti warung bakmi jowo pada umumnya. Ada menu
bakmi godong, bakmi goreng, magelangan dan nasi goreng. Yang menambah
kesan special adalah adanya minuman dengan gula batu, baik itu jeruk
panas atau teh panas. Kalau tidak suka dengan minuman panas bisa
menikmati es dengan gula batu.
Cukup
lama untuk bisa menikmati seporsi bakmi godog. Hal ini karena untuk
menyantapnya pembeli diharusnya antri. Meski letaknya benar-benar
blusuk tapi tempat makan ini tidak pernah sepi pengunjung.
Kadang
bila kurang sreg makan lesehan di dalam teras rumah pembeli bisa
menikmati di balai-balai yang disediakan di ruang terbuka. Menambah
kesan romantic tak kala menikmati sajinan dengan suara jangkerik dan
semilir angin malam.
Satu
porsi menu di tempat ini sangatlah murah. Hal ini dikarenakan para
pembeli adalah mereka yang tinggal masih satu desa. Hanya ada satu
dua yang berasal dari luar daerah.
Menurut
saya yang kebetulan dari pusat kota Jogja untuk bisa menikmati
kuliner bakmi Jowo Mak Ribet harus membutuhkan waktu tidak kurang
dari 90 menit. Terlebih dari jalan kecamatan masih harus masuk ke
area desa tak kurang dari 3 kilometer.
Seporsi
bakmi godog, segelas jeruk panas, dan sebuah gorengan bakwan bisa
ditebus dengan 10 ribu saja. Porsi yang disajikan cukup banyak
sehingga bisa mengeyangkan perut. Soal rasa jangan tanya, meski di
area terpencil dan jauh dari keramaian tapi Mak Ribet bisa memenuhi
selera pecinta kuliner.
Jadi ada
baiknya bagi kamu yang kebetulan berkunjung ke Nanggulan untuk
mencicipi kuliner mblusuk ini. Jangan lupa ajak saudara atau sahabat
karena untuk mencapainya tidak lah mudah. Sepanjang kiri kanan belum
ada penerangan yang jelas dan jalanan agak sedikit rusak.
Tapi
semua itu akan terbayar sudah setelah mencicipi berbagai menu yang
disediakan.
No comments:
Post a Comment